Polewali Mandar – Potretnusantara.co.id – Dalam rangka mengadakan kegiatan tahunan, Gusdurian polman memboyong organisasi kepemudaan di kecamatan Campalagian dalam dialog Publik bertemakan “Organisasi, SDM dan kenyataan daerah”.
Adapun organisasi yag dilibatkan dalam kegiatan yang dilaksanakan di Lego-Lego Ba’batoa Beach desa Lapeo kecamatan Campalagian kabupaten Polewali Mandar (Polman) tadi malam (23/7/2024) diantaranya Pulpen dan menara literasi.
Kegiatan yang dipandu oleh Muhammad Kamal yang juga merupakan Founder Menara literasi ini disambut hangat oleh pemerintah desa Lapeo dan pemuda, terlihat dari banyaknya peserta yang memadati pelataran Ba’batoa beach, bahkan tempat yang disediakan oleh panitia tidak mampu menampung semua peserta.
Setidaknya seluruh peserta yang berasal dari berbagai organisasi kepemudaan di Polewali Mandar khususnya mereka yang bergerak di bidang literasi. Selain itu, beberapa mahasiswa dari Universitas Gadjahmada dan STAIN Pare Pare juga ikut hadir di dalamnya.
Adapun narasumbernya adalah Kepala Desa Lapeo (Noor Irwandi Y, S.H), Pembina Gusdurian Polman (Zulkhaeril, S. I. H), dan Pembina Organisasi Pulpen (Usman Suil, S.Ag).
Keseruan terjadi saat sesi tanya jawab, saat salah seorang peserta mempertanyakan bagaimana sikap yang harus ditempuh oleh para pendiri organisasi agar mampu memberikan Mind set/dasar berpikir yang jelas bagi komunitasnya ditengah ketidak stabilan pemerintahan.
“Bagaimana kita yang diposisi posisi ini, pendiri Organisasi atau komunitas mampu memberikan Mind Set atau dasar berpikir yang jelas bagi komunitas kaum pemuda. Karena kenyataan di suatu desa tidak bisa bangkit, tidak bisa terbangun dengan baik tanpa ada Mind Set dan pemikiran yang kritis dari seorang pemudapemuda,” ujar salah satu peserta.
Menjawab pertanyaan tersebut, ketiga pemateri memberikan jawaban kongkrit dari pertanyaan tersebut. Salah satu jawaban yang mencengangkan, terlontar dari pemateri pertama yang merupakan kepala desa setempat dengan menjelaskan kondisi masyarakat dan pemerintah di desa serta sulitnya pengambilan kebijakan.
Setelah dialog berakhir ketua panitia menyampaikan harapannya agar kegiatan dialog semacam ini bisa berlanjut demi terciptanya generasi gemilang di masa depan.
*Reporter: Herman