Pendamping SDM PKH Koordinasi dengan Warek III UINAM untuk Bantu Anak KPM Lanjut Kuliah melalui Beasiswa

Gowa, Potretnusantara.co.id – Dalam upaya memperluas akses pendidikan tinggi bagi anak-anak dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), para Pendamping Sumber Daya Manusia (SDM) PKH berinisiatif menjalin koordinasi strategis dengan pimpinan perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makssar (UINAM).

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Kementerian Sosial RI untuk mendorong mobilitas sosial generasi muda dari keluarga prasejahtera melalui jalur pendidikan.

“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak dari keluarga PKH tidak berhenti hanya sampai SMA. Banyak dari mereka memiliki potensi luar biasa, dan dengan akses beasiswa yang tepat, mereka bisa menjadi agen perubahan di keluarga dan lingkungannya,” ujar Muhammad Fadhil selaku pendamping PKH Kabupaten Gowa.

Dalam pertemuan non formal yang digelar di ruang kerja Wakil Rektor (Warek) III UINAM, pihak pendamping PKH membahas secara langsung peluang beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, beasiswa daerah, maupun program afirmasi kampus, Rabu (11/6/2026).

Selama masa pendaftaran perguruan tinggi tahun 2025, pendamping PKH juga aktif membantu siswa KPM dalam:
1. Mengurus dokumen persyaratan (KIP, surat keterangan tidak mampu, nilai rapor).

2. Melakukan pendaftaran daring dan seleksi administrasi.

3.​ Memberikan motivasi dan pendampingan psikososial kepada siswa dan orang tua.

Warek III UINAM menyambut baik inisiatif ini bersama pendamping PKH Kabupaten Gowa.

“Kami sangat terbuka dengan kolaborasi bersama pendamping sosial seperti PKH. Ini bagian dari pengabdian dan komitmen kami untuk menciptakan inklusi pendidikan,” kata Prof. Dr. Muhammad Halifah Mustami, M.Pd. saat bertemu bersama pendamping SDM PKH.

Komitmen kedepan pertemuan ini akan berlanjut secara formal untuk membangun sinergi secara kelembagaan antara Pendamping SDM PKH Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan Pimpinan UIN Alauddin Makassar.

Melalui sinergi ini, diharapkan tidak hanya mencetak lebih banyak sarjana dari keluarga kurang mampu, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya generasi penerus bangsa yang tangguh, berdaya saing dan berintegritas.