Mamuju – Potretnusantara.co.id – Sebuah kisah penuh keajaiban dan kesedihan terjadi di Tamasapi, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar, pada Minggu (26/1/2025) malam.
Seorang bayi berusia 21 hari berhasil selamat dari bencana tanah longsor yang menimpa rumah keluarganya. Keajaiban ini muncul setelah sang ibu, Nurlela, bersama anak-anaknya memutuskan untuk meninggalkan rumah karena ancaman banjir besar.
Tragedi itu bermula saat hujan deras yang mengguyur wilayah mamuju sejak sore pukul 17 : 00 WITA mengakibatkan air sungai meluap dan banjir besar. Dalam keadaan khawatir, Nurlela membawa kedua anaknya, Aisyah (6) dan sang bayi 21 hari tersebut, untuk mencari perlindungan di rumah kerabat yang terletak beberapa ratus meter dari rumah mereka.
“Banjir yang sudah semakin besar, air hujan yang sangat deras, sehingga Ibu dua anak tersbut memilih bergegas untuk meninggalkan rumahnya,” ungkap Rusdi, kerabat dekat keluarga korban.Menurutnya, sang ibu juga diliputi rasa khawatir karena kondisi fisiknya yang baru saja melahirkan.
Tak lama setelah ibu dua anak itu berpindah ke rumah kerabat, tanah longsorpun yang dibawa oleh air hujan lebat menimbun seluruh bagian rumah yang ditinggalkan oleh ibu dua anak tersbut”Nurlela”,

“Rumah mereka tertimbun longsor setelah mereka pergi. Kami benar-benar tidak menyangka bayi ini bisa selamat, karena rumah yang mereka tinggali habis tertimbun tanah,” kata Rusdi diselimuti kesedihan. senin (27/1/2025)
Meski rumah keluarga ibu dua anak itu hancur, keajaiban ini menjadi sumber harapan bagi keluarga yang masih dilanda trauma mendalam setelah peristiwa tersebut.
dan pihak BPBD, TNI – Polri, serta para warga datang untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan darurat kepada keluarga korban. Nurlela dan kedua anaknya, meskipun selamat, masih harus menghadapi trauma dan kehilangan yang mendalam akibat rumahnya hancur akibat bencana tersbut.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, menghimbau untuk masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan yang masih berlangsung. Sebagai daerah yang rawan longsor, wilayah Tamasapi kini semakin menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.