Mamuju – Potretnusantara.co.id – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Minggu (26/1/2025) menyebabkan banjir besar dan longsor di sejumlah kecamatan, termasuk Mamuju, Tapalang Barat, dan Kalukku. Intensitas hujan yang sangat tinggi memicu luapan Sungai, yang meluap dan menggenangi permukiman warga, menimbulkan dampak yang sangat merugikan.
Dampak Banjir di Beberapa Lokasi seperti Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju: Sekitar 85 Kepala Keluarga (KK) dan 85 rumah terendam, dengan ketinggian air mencapai 40-60 cm. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Kali Mamuju yang dipicu oleh hujan deras sejak dini hari.

Tim terlibat: BPBD Provinsi Sulbar, BPBD Kabupaten Mamuju, Basarnas, Damkar Mamuju, Dinsos Kabupaten Mamuju. Dusun Bulomalala, Desa Orobatu, Kecamatan Tapalang Barat:12 KK (50 jiwa) terdampak, dengan 10 unit rumah terendam. Ketinggian air mencapai 30-50 cm, disebabkan oleh hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang hari.
Tim terlibat: BPBD Provinsi Sulbar. Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Pendataan masih berlangsung untuk menentukan dampak banjir di lokasi ini. Tim terlibat, BPBD Kabupaten Mamuju, Basarnas. Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Proses pendataan masih dilakukan. Tim terlibat, BPBD Kabupaten Mamuju, Basarnas.
BPBD Provinsi Sulbar telah mengerahkan 15 personel yang dilengkapi dengan 2 unit perahu karet, 1 unit mobil komando, dan 1 unit pick-up untuk mendukung proses evakuasi. BPBD Kabupaten Mamuju mengerahkan 10 personel dengan peralatan termasuk perahu lipat, perahu karet, dan mobil angkut pasukan.
Selain itu, Damkar Kabupaten Mamuju, Basarnas, dan Dinas Sosial Kabupaten Mamuju juga turut terlibat dalam proses evakuasi dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak.
Sebanyak 30 personel Polri juga turun tangan dalam mengamankan area bencana dan membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir.
Berdasarkan laporan sementara dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sulbar, bencana banjir dan longsor ini menyebabkan: Korban meninggal dunia 4 orang, Korban hilang 2 orang, Korban luka-luka 6 orang, Titik longsor 4 titik.
Pihak berwenang juga terus memantau perkembangan kondisi di lapangan dan melakukan upaya maksimal untuk memastikan bantuan logistik segera tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan Dinas Sosial terus bekerja sama untuk mengatasi dampak bencana dan menyelamatkan warga yang masih terjebak.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Hj. Situ Suhardi, turut terjun langsung memantau situasi di lokasi bencana. “Setelah mendengar bahwa banyak warga mengungsi, saya segera mengambil langkah untuk menyediakan kebutuhan darurat seperti makan dan air minum bagi mereka yang membutuhkan,” ungkap Suhardi.
Meski hujan lebat diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi tim penyelamat.
BPBD juga mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman guna menghindari risiko lebih besar.
Upaya penanganan bencana akan terus dilakukan dengan dukungan penuh dari seluruh instansi terkait, demi mengurangi dampak lebih lanjut dan memastikan pemulihan segera dilakukan.