AGAMA

Syarat Sah Beristinja’ dengan Batu dalam Kitab Matan Safinatun Najah

×

Syarat Sah Beristinja’ dengan Batu dalam Kitab Matan Safinatun Najah

Sebarkan artikel ini

Potretnusantara.co.id – Kitab Safinatun Najah, karya Syaikh Salim bin Samiyr Al-Hadlramiy, merupakan salah satu rujukan penting dalam memahami hukum Islam. Dalam kitab ini, dijelaskan secara detail mengenai syarat-syarat sah beristinja’ dengan batu. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan tiga buah batu: Penggunaan tiga buah batu atau tiga sisi dari satu batu merupakan syarat utama. Hal ini bertujuan untuk memastikan kebersihan tempat yang terkena najis.

2. Mampu membersihkan tempat najis: Batu yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk membersihkan tempat keluarnya najis.

3. Najis belum kering: Jika najis sudah mengering, maka istinja’ dengan batu saja tidaklah cukup. Perlu ditambahkan dengan menggunakan air.

4. Najis belum berpindah: Najis harus dibersihkan sebelum berpindah ke tempat lain.

5. Tidak tercampur najis lain: Batu yang digunakan harus bersih dari segala jenis najis.

6. Tidak melampaui hasyafah: Untuk najis kencing, pembersihan harus sampai batas hasyafah (kulit yang membatasi lubang kencing dengan kulit di sekitarnya).

7. Tidak terkena air: Batu yang digunakan harus dalam keadaan kering.

8. Batu dalam keadaan suci: Batu yang digunakan harus suci dari segala jenis najis.

Memahami Syarat Beristinja’ dengan Batu Lebih Dalam

Beristinja’ dengan batu merupakan salah satu cara bersuci yang diajarkan dalam Islam. Namun, tidak semua cara beristinja’ dengan batu dianggap sah. Dalam kitab Safinatun Naja, Syaikh Salim bin Samiyr Al-Hadlramiy telah merinci syarat-syarat yang harus dipenuhi agar istinja’ dengan batu dapat diterima.

Mengapa Tiga Batu?

Penggunaan tiga batu atau tiga sisi dari satu batu memiliki hikmah tersendiri. Jumlah ganjil ini dianggap lebih sempurna dan melambangkan kesempurnaan dalam membersihkan diri. Selain itu, penggunaan tiga batu juga memberikan kesempatan yang lebih besar untuk membersihkan seluruh bagian yang terkena najis.

Kering dan Bersih

Syarat batu harus kering dan bersih menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dalam beribadah. Najis yang sudah kering akan lebih sulit dibersihkan dengan batu, sehingga memerlukan tambahan air. Begitu pula, batu yang kotor akan mengontaminasi bagian yang sedang dibersihkan.

Batasan Hasyafah

Batasan hasyafah untuk najis kencing menunjukkan ketelitian yang harus dilakukan dalam beristinja’. Bagian ini sangat sensitif dan perlu dibersihkan secara menyeluruh agar ibadah menjadi sah.

Cara Beristinja’ dengan Batu yang Benar

Setelah memahami syarat-syaratnya, mari kita bahas cara beristinja’ dengan batu yang benar. Pertama, siapkan tiga buah batu yang bersih dan kering. Kemudian, gosokkan batu secara perlahan dan lembut pada bagian yang terkena najis. Pastikan seluruh bagian terkena batu, terutama bagian yang sulit dijangkau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »