Advertorial

Suhardi Duka Resmikan Prasasti GTM Bukit Zaitun, Janji Ambulans Tahun Depan

×

Suhardi Duka Resmikan Prasasti GTM Bukit Zaitun, Janji Ambulans Tahun Depan

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, meresmikan prasasti pembangunan Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Bukit Zaitun, Jalan Sultan Hasanuddin, Mamuju, Minggu (24/8/2025).

GTM Bukit Zaitun merupakan gereja Toraja Mamasa pertama di Mamuju. Bangunan ini sebelumnya sempat rubuh akibat gempa bumi berkekuatan M6,2 pada Januari 2021 lalu.

Dalam sambutannya, Suhardi menyampaikan apresiasi atas peran GTM Bukit Zaitun dalam membina kehidupan beragama, khususnya bagi umat Kristen di Mamuju dan Sulbar.

“Jemaat di sini banyak berjasa untuk Mamuju. Guru-guru SPG yang jadi jemaat GTM-lah yang melahirkan banyak orang sukses. Bahkan, ada dua pendeta di sini yang dulunya murid saya,” kata Suhardi.

Penandatanganan Prasasti Oleh Gubernur Sulbar, SDK, Bersama Jemaat GTM Mamuju.

Ketua Majelis GTM Bukit Zaitun, Yakub F. Solon, menyampaikan kendala yang dihadapi jemaat terkait daya tampung gereja. Dengan jumlah jemaat mencapai 800 orang lebih, pihak gereja sudah membeli lahan untuk perluasan. Namun, lahan tersebut masuk kawasan hutan lindung.

“Kami sudah beli tanah, tapi ternyata statusnya hutan lindung meski posisinya di pinggir jalan,” ujar Yakub.

Menanggapi hal itu, Suhardi menegaskan perlunya pembenahan tata ruang di Sulbar yang kerap tumpang tindih dengan kawasan hutan lindung.

“Saya akan lakukan. Karena memang tata kelola kehutanan di Indonesia ini masih kacau balau. Ada sertifikat, tiba-tiba kawasan. Ini membuat tidak ada kepastian. Saya akan upayakan perbaikan tata ruang di Sulbar agar jelas dan adil,” tegasnya.

Selain menandatangani prasasti, Suhardi juga memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan jemaat dengan menjanjikan satu unit ambulans untuk GTM Bukit Zaitun pada 2026.

Ia meminta Ketua Majelis Yakub F. Solon, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemprov Sulbar, menindaklanjuti bantuan tersebut ke Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra).

“Karena ambulans penting bagi gereja. Jangan sampai ada jemaat yang sakit tapi kesulitan mendapatkan ambulans. Kalau punya sendiri, tentu lebih bagus,” pungkas Suhardi disambut tepuk tangan meriah jemaat GTM Bukit Zaitun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *