Hukum

Harapan Keadilan dalam Kasus Fahri DKK: Mengedepankan Kebijaksanaan Hakim dalam Menilai Perkara

×

Harapan Keadilan dalam Kasus Fahri DKK: Mengedepankan Kebijaksanaan Hakim dalam Menilai Perkara

Sebarkan artikel ini

Polewali Mandar – Potretnusantara.co.id – Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Fahri dan rekan-rekannya di Majene beberapa bulan lalu kini memasuki babak persidangan. Seiring berjalannya waktu, berbagai pandangan muncul terkait penanganan perkara ini, termasuk dari sejumlah tokoh pemuda yang berharap agar keadilan ditegakkan dengan hati-hati dan bijaksana.

Salah satu suara yang mencuat datang dari Herman Kadir, mantan Ketua Mapala Reinkarnasi Sulawesi Barat yang lebih akrab disapa Hervol. Sebagai senior di Mapala, Hervol menegaskan bahwa meskipun tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan, penting untuk memahami konteks setiap kejadian. Ia mengingatkan agar dalam proses hukum, latar belakang dan sebab-akibat dari insiden tersebut diperhatikan dengan seksama.

“Kami berharap jaksa penuntut dapat menilai dengan objektif seluruh kronologi kejadian, agar tidak ada penafsiran yang berlebihan. Sebuah perkara harus dilihat secara adil, dengan mempertimbangkan segala faktor yang melatarbelakangi insiden ini,” ujar Hervol dalam wawancaranya pada Minggu (9/3/2025).

Menurut Hervol, ia mengikuti perkembangan kasus ini dengan penuh perhatian. Baginya, Fahri adalah seorang aktivis kemanusiaan yang selama ini banyak terlibat dalam perjuangan untuk masyarakat, terutama dalam memantau kebijakan pemerintah. Sejak terjadinya gempa bumi di Malunda, Fahri berperan aktif dalam membantu relokasi korban bencana, memperjuangkan pemulihan pascabencana, dan memastikan janji pemerintah untuk memperbaiki tempat tinggal warga terdampak terwujud dengan nyata.

“Dengan melihat rekam jejak dan dedikasi sosial Fahri, kami berharap agar dia dan rekan-rekannya bisa mendapatkan keringanan hukuman. Terlebih, informasi yang kami terima menyebutkan bahwa korban hanya mengalami luka ringan, baik secara fisik maupun mental,” tambah Hervol.

Lebih lanjut, Hervol mengungkapkan keyakinannya bahwa hakim yang menangani perkara ini akan bersikap bijaksana dalam memutuskan kasus tersebut. “Kami percaya hakim akan mempertimbangkan semua aspek, termasuk latar belakang peristiwa dan peran sosial terdakwa di masyarakat. Semoga keputusan yang diambil mencerminkan keadilan yang sesungguhnya,” tutupnya.

Kasus ini terus menjadi sorotan publik, dan banyak yang berharap agar proses hukum tetap berjalan adil tanpa adanya bias atau keputusan yang terburu-buru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »