Polewali Mandar – Potretnusantara.co.id – Polemik soal buruknya sistem irigasi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kembali mencuat setelah hujan deras mengguyur kawasan Polewali selama kurang dari satu jam, Rabu (29/1/2025). Akibatnya, air langsung menggenangi jalur dua di Madatte, Pekkabata, bahkan dengan intensitas hujan ringan sekalipun. Hal ini terjadi karena saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, ditambah dengan lubang pembuangan di trotoar yang menyempit dan bahkan buntu.
Herman Kadir, yang akrab disapa Herpol, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini. Ia mempertanyakan mengapa pemerintah daerah sulit menganggarkan perbaikan irigasi dan pemeliharaan secara berkala. “Apa susahnya menganggarkan perbaikan irigasi? Dan pemeliharaan secara berkala?” tegas Herpol. Ia juga menyoroti kurangnya koordinasi dengan Balai yang bertanggung jawab atas saluran irigasi untuk memastikan saluran mengalir ke laut dan memperluas saluran yang ada.

Herpol menambahkan, meski masalah ini sudah berlangsung bertahun-tahun, pemerintah daerah belum mengambil tindakan nyata. “Dari dulu, pemerintah tidak pernah serius menangani ini. Niatnya memang ingin memperindah kota, tapi tidak dengan cara yang serius,” keluhnya.
Kondisi serupa juga terjadi di beberapa kecamatan lain, seperti Wonomulyo. Terutama di sepanjang jalan Trans Sulawesi, pembangunan ruko yang tidak memperhatikan dampak lingkungan, mengakibatkan saluran irigasi yang dijadikan jembatan tidak lagi berfungsi optimal. Hal ini berdampak pada masyarakat di jalan-jalan pemukiman yang sering tergenang air saat hujan.
Herpol mengungkapkan bahwa ia telah melaporkan salah satu pembangunan ruko yang tidak memperhatikan saluran irigasi sejak awal proses pembangunan. “Tapi ternyata, ini juga tidak diseriusi oleh pemerintah,” ujarnya. Ia menambahkan, jika masalah ini ditangani dengan serius, seluruh bangunan akan tertib mengacu pada aturan yang berlaku.
Dalam kesempatan ini, Herpol juga memberikan perhatian khusus kepada DPRD Polman. Ia berharap agar anggota DPRD tidak hanya menunggu surat RDP (Rapat Dengar Pendapat) tetapi lebih aktif dan mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan setiap persoalan yang ada di masyarakat. “Saya berharap DPRD Polman bisa serius bekerja, jangan hanya menunggu surat RDP, tapi lakukan langkah inisiatif dan kongkrit terhadap setiap persoalan yang ada di masyarakat,” harapnya.
Kedepannya, Herpol berharap agar pemerintah daerah dan DPRD lebih memperhatikan pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat, terutama dalam hal infrastruktur dan lingkungan.