Berita

Tergiur Iklan Kerja Melaut, Dua Warga Sumedang Jawa Barat Terdampar di Tapalang Mamuju

×

Tergiur Iklan Kerja Melaut, Dua Warga Sumedang Jawa Barat Terdampar di Tapalang Mamuju

Sebarkan artikel ini

Mamuju – Potretnusantara.co.id – Polsek Tapalang, Polresta Mamuju, bertindak cepat merespons laporan adanya dua orang yang ditemukan terdampar dan terapung di perairan Desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju. Kedua korban, yang diketahui bernama Deni Sugita(40) dan Ikbal Fauzi (24), warga asal Sumedang, Jawa Barat, berhasil diselamatkan oleh seorang nelayan setempat, Rahman (40), pada Sabtu, 4 Januari 2025, sekitar pukul 16.00 WITA.

Setelah menerima laporan, Bhabinkamtibmas Aipda Hamka Saleng segera mendatangi TKP Desa Lebani untuk memastikan dan melakukan identifikasi, Aipda Hamka Saleng  melaporkan temuan tersebut kepada Kapolsek Tapalang.

Identitas korban adalah sebagai berikut:

Nama: Deni Sugita, Umur (40) Tahun,Pekerjaan: Swasta Alamat: Kampung Sindang Kasih, Desa Cimara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Nama: Ikbal Fauzi,Umur: 24 tahun,Pekerjaan: Swasta,Alamat: Kampung Cipetir, Desa Cipetir, Kecamatan Cibebes, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Saat itu, Rahman yang sedang melaut bersama empat rekannya melihat dua orang terapung di tengah laut, sekitar 40 mil dari daratan. Kedua korban dalam keadaan lemah, menggigil, dan melambaikan tangan meminta pertolongan. Menyadari situasi darurat, Rahman segera mengarahkan perahunya menuju korban dan membawanya ke daratan.

Menurut keterangan awal dari kedua korban, mereka adalah pekerja yang sebelumnya tergiur oleh iklan lowongan pekerjaan melaut yang muncul di media sosial pada akhir November 2024. Dalam iklan tersebut, mereka dijanjikan gaji besar hingga puluhan juta rupiah, dengan pembayaran dilakukan setiap bulan ketika kapal bersandar. Setelah mendaftar, mereka sempat menerima uang muka sebesar Rp200.000 dari total yang dijanjikan Rp2.500.000.

Pada awal Desember 2024, kedua korban bersama sekitar 37 orang lainnya dibawa menggunakan mobil travel menuju pelabuhan dan kemudian dinaikkan ke atas kapal yang ternyata tidak memiliki kepastian tujuan. Namun, setelah lebih dari sebulan berada di kapal, para pekerja mulai merasa resah. Kapal tersebut tidak kunjung bersandar di dermaga manapun, dan pekerjaan yang dijanjikan tidak jelas. Selain itu, mereka mendengar isu bahwa kapal akan melanjutkan pelayaran ke wilayah Papua.

Merasa khawatir akan keselamatan mereka, kedua korban memutuskan untuk melompat ke laut pada Kamis malam, 2 Januari 2025, tanpa sepengetahuan awak kapal maupun rekan-rekan lainnya. Dengan hanya mengandalkan pelampung dan ransel yang dibungkus plastik, mereka bertahan di laut selama beberapa hari sebelum akhirnya ditemukan oleh Rahman.

Setelah diselamatkan, berkat koordinasi dan inisiatif dari Bhabinkamtibmas Aipda Hamka Saleng, kedua korban segera dibawa ke daratan dan saat ini ditampung di rumah Ahmad, Kepala Dusun Nipa-Nipa, Desa Lebani, Kecamatan Tapalang Barat. Polsek Tapalang telah mengambil langkah awal untuk mengamankan kedua korban, menghubungi keluarganya, serta mendalami dugaan tindak penipuan dalam rekrutmen pekerjaan tersebut.

Kapolsek Tapalang, AKP H. Mino, SE, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran pekerjaan yang tidak jelas melalui media sosial. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengusut kasus ini lebih lanjut dan memastikan keselamatan para pekerja lain yang masih berada di kapal,” ujar Kapolsek, AKP H.Mino Saat dikonfirmasi media, Selasa (7/1/2024)

Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dalam memilih pekerjaan, terutama yang ditawarkan melalui media sosial dengan iming-iming gaji besar namun tanpa kejelasan mengenai kondisi pekerjaan dan pengelolanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »