Makassar – Potretnusantar.co.id – Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) Sulawesi Selatan menyoroti adanya temuan BPK terkait Investasi PT Vale Indonesia yang tidak memenuhi Komitmen Kontrak Karya di Sulawesi Selatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Bidang Kajian Lingkungan Hidup Perisai Sulsel, Aris Rinaldi dalam keterangan pers nya pada Jumat (01/11/2024).
Menurutnya, temuan BPK tersebut harus menjadi langkah awal dari kementerian ESDM yang baru dilantik dikabiner Merah Putih untuk mengambil langkah tegas untuk mengevaluasi Kontrak Karya yang dimiliki oleh Vale.
Pasalnya, komitmen Vale untuk mendirikan pemurnian nikel di Sorowako, Luwu Timur sampai hari ini masih belum terlihat kapan selesai waktu pengerjaannya yang berakibat pada kerugian negara dengan hilangnya potensi penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
“Tentunya Meteri ESDM harus mengambil langkah tegas, hilangnya potensi pendapatan negara akan berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat, apalagi hal itu dilakukan oleh perusahaan asing, harus segera ditindaki” ujarnya.
Menurut Aris, kejadian tersebut bukan hanya terjadi di sorowako tapi terjadi di semua blok nikel yang dikelola oleh Vale, yakni pembangunan fasilitas pengolahan hilir di Bahodopi, Sulawesi Tengah, juga fasilitas pengolahan dan pemurnian di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
“Ini menunjukkan jika Vale hanya berpusat pada kepentingan pribadi perusahaan namun mengesampingkan kewajiban-kewajiban yang harusnya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia” jelasnya.
