Makassar – Potretnusantara.co.id – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan dan Barat (BADKO HMI SULSELBAR) menyoroti isu kelangkaan BBM dan LPG di berbagai Kabupaten di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar yang sampai hari ini masih terjadi.
Ia pun meminta kepada pemerintah dan PT. Pertamina Patra Niaga Sulawesi untuk proaktif dalam memonitoring ketersediaan pasokan BBM di seluruh SPBU dan pangkalan LPG di Sulawesi Selatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Badko HMI Sulselbar, Andi Akram Al Qadri dalam keterangannya pada Jumat (18/10/2024).
“Beberapa pekan terakhir, hampir 2 pekan kita menyaksikan dan merasakan bersama antrian panjang di seluruh SPBU utamanya di Kota Makassar yang diakibatkan oleh ketersediaan pasokan BBM yang terbatas” ungkapnya
Padahal menurut Akram, jika melihat data stok ketersediaan BBM di fuel terminal milik Pertamina di Makassar, Pare-Pare dan Palopo, stok semua jenis BBM masih dalam kondisi aman.
“Kalau kita melihat data stok ketersediaan BBM masih dalam kondisi aman, stok solar misalnya sebanyak 17,1 ribu KL, pertalite 32 ribu KL dan Pertamax 2,6 ribu KL. Berdasarkan data, harusnya stok BBM relatif aman untuk kebutuhan masyarakat tapi fakta di lapangan malah terjadi kelangkaan yang menyebabkan beberapa SPBU terjadi antrian panjang yang menyebabkan kemacetan lalu lintas bahkan ada beberapa SPBU yang tutup dalam beberapa hari
” ujarnya.
Tidak hanya BBM isu kelangkaan juga terjadi pada LPG yang mengakibatkan terjadinya panic buying oleh masyarakat.
“Data stok ketersediaan LPG di Sulawesi Selatan sebanyak 6,1 ribu MT yang berarti kondisinya relatif aman. Tapi dari pantauan kami di lapangan banyak masyarakat mengeluhkan kelangkaan ketersediaan LPG sehingga mengakibatkan masyarakat melakukan panic buying”ucapnya.
Selain itu, dengan adanya keluhan masyarakat atas kelangkaan stok ketersediaan BBM dan LPG tersebut menimbulkan kecurigaan ditengah masyarakat khusunya terkait mafia BBM dan LPG yang masih bebas berkeliaran.
“Kami melihat kelangkaan ini sebagai suatu fenomena yang aneh dikarenakan data ketersediaan stok BBM dan LPG masih relatif aman terlebih tidak ada hari besar ataupun event besar yang biasanya menjadi penyebab kelangkaan BBM atau LPG. Akibat fenomena aneh ini patut dicurigai adanya praktik-praktik kecurangan terjadi. Kami menduga masih banyak oknum mafia BBM dan LPG masih beroperasi di Sulawesi Selatan yang mengakibatkan kelangkaan stok” jelasnya.
Fungsi pengawasan dari Pemerintah dan PT. Pertamina Patra Niaga harus berjalan secara optimal untuk menjaga ketersediaan stok BBM dan LPG aman sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami menilai pemerintah dan PT. Pertamina Patra Niaga kurang maksimal dalam manjalankan fungsi pengawasan atas ketersediaan stok BBM dan LPG. Seharusnya PT. Pertamina Patra Niaga bisa lebih masif dalam memonitoring ketersediaan BBM dan LPG, tidak hanya saat terjadi kelangkaan baru melakukan pengawasan” tutupnya