Makassar – Potretnusantara.co.id – Sulawesi-Selatan masuk dalam 5 besar peringkat rawan tinggi di Pilkada serentak tahun 2024. Ini berdasarkan data launching Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) secara nasional yang telah dikeluarkan oleh Bawaslu RI.
Badan Koordinasi HMI Sulawesi Selatan dan Barat melalui Wasekum Bidang Politik dan Demokrasi, Edi Satriawan, mengeluarkan ultimatum kepada seluruh unsur penyelenggara Pemilu khususnya Bawaslu Sul-Sel dan Polda Sul-Sel.
Menurutnya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Sul-Sel harus mampu menunjukkan Integritas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat UU terkait pencegahan pelanggaran dan pengawasan terhadap seluruh rangkaian Proses Pemilu.
“kerawanan Pilkada serentak tahub 2024 harus mampu diminimalisir semaksimal mungkin mengingat bahwa dari Data kasus Pilkada serentak tahun 2018 lalu Provinsi Sul-Sel masuk dalam peringkat pertama kasus dugaan pelanggaran pemilu dengan jumlah 506 kasus atau 16,1%. Tentunya angka tersebut adalah PR bagi penyelenggara khususnya Bawaslu Sul-Sel dalam melakukan pengawasan terhadap seluruh rangkaian proses tahapan Pilkada Tahun 2024” ucap Edi Satriawan, Rabu (02/10/2024).
Tentunya pada Pilkada Serentak tahun 2024 kita harus mempertanyakan dan mengingatkan kesiapan BAWASLU SUL-SEL dalam menghadapi Pilkada serentak November mendatang, mengingat bahwa ada catatan-catatan dugaan pelanggaran pemilu ditahun-tahun sebelumnya yang harus di evaluasi dan diminimalisir potensi pelanggaran. Tambahnya
Kerawanan Pilkada Serentak Sul-Sel Tahun 2024 pada masa kampanye berada pada urutan pertama paling rawan diantara daerah-daerah yang lain di Indonesia.
“Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Sulawesi Selatan kita berharap bisa terselenggara dengan aman dan damai. Potensi pelanggaran yang paling rawan seperti Netralitas ASN, Money Politik, intervensi pihak penyelenggara dll harus diminimalisir sebaik mungkin. Kerja-kerja pengawasan dan pencegahan oleh BAWASALU SUL-SEL harus mampu membawa arah berdemokrasi kita lebih berkualitas dan lebih baik dari pemilihan-pemilihan sebelumnya” tutup Edi Satriawan.