Mamuju – Potretnusantara.co.id – Pameran Replika patung Budha Sikendeng dan Pemeran Kebudayaan yang difasilitasi oleh Fasilitasi Kemajuan Pemajuan Kebudayaan 2024 dilaksanakan di Studio Daniel Gibor, Bonehau Mamuju pada Rabu, 3 – 5 Juli 2024.
Dani Suviyanto pembuat Replika Patung Budha Sikendeng Sampaga mengatakan, patung Budha Sampaga adalah sebuah replika dari artefak bersejah yang ditemukan di Sampaga muara sungai Karama – Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Menurutnya bahwa artefak asli yang berasal dari abad kedua ini merupakan bukti penting dari adanya interaksi budaya dan perdagangan kuno yang terjadi di daerah ini.
” Jadi, patung ini awalnya ditemukan di perairan muara Sampaga sungai Karama, hal ini menunjukkan bahwa pada masa itu Sampaga merupakan pelabuhan penting dengan hubungan perdagangan internasional, terutama dengan India,” kata pria yang akrab disapa Dani ini.
Replika patung ini dibuat dengan menggunakan bahan serat fiber dengan ukuran sekira 1 Meter. Dimana, proses pembuatannya menggunakan tekhnik pemodelan serat fiber modern dan tekstur yang mendekati aslinya.
Dani menambahkan, replika patung ini tentu tidak hanya berfungsi sebagai penghormatan terhadap karya seni kuno. Akan tetapi sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat lokal dan pengunjung tentang sejarah Kalumpang.
Lebih jauh dia menjelaskan, secara artistik, patung ini menggambarkan gaya ambarawati dari India yang dipengaruhi oleh seni Yunani yang mencerminkan adanya perpaduan budaya yang unik. Patung ini adalah Torso Budha dengan bagian kaki yang hilang namun tetap menunjukkan keindahan dan keahlian seni patung pada zamannya.
”Patung asli itu terbuat dari perunggu, dengan posisi berdiri dengan tangan kanan diarahkan ke atas dalam sikap Abhaya Mudra yang berarti menghalau rasa takut dengan tangan kiri memegang lipatan kain atau jubah dari seorang pendeta,” ujarnya.
Dani menyampaikan bahwa, inspirasi utama dari penciptaan replika ini adalah untuk menghidupkan kembali warisan budaya Kalumpang dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya sejarah lokal.
”Karya ini juga tentu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kebanggan terhadap kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kalumpang serta mendorong pelestarian dan apresiasi terhadap artefak – artefak bersejarah lainnya,” Pungkas Dani.
Sekedar diketahui, tak hanya replika patung Budha Sikendeng Sampaga yang ditampilkan pada pameran tersebut. Namun, beberapa karya seni lukis yang dibuat oleh Dani dapat dilihat oleh para pengunjung.
(Riadi)