Di Wisuda UNM, Munafri Bagikan Kisah Hidup dan Paparkan 7 Program Unggulan Makassar

Makassar, Potretnusantara.co.id – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan pesan inspiratif di hadapan ribuan lulusan Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam acara wisuda yang digelar pada Kamis (21/8/2025).

Di hadapan lebih dari 1.000 wisudawan dan wisudawati, Munafri menegaskan bahwa momen wisuda bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjuangan panjang menapaki masa depan.

“Orang bilang kalau sudah wisuda berarti selesai semuanya. Tapi menurut saya, dan ini berdasarkan pengalaman saya, wisuda justru baru permulaan,” ujar Munafri.

Dalam sambutannya, Munafri juga membagikan kisah perjalanan kuliahnya yang penuh tantangan. Ia menuturkan pengalamannya sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin yang menempuh studi selama enam tahun. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai Mapala “Mahasiswa Paling Lama”.

“Saya wisuda di angka paling cantik, bulan 9, tanggal 9, tahun 1999. Itu momen paling membanggakan bagi orang tua saya,” kenangnya.

Munafri berkisah, sejak semester dua kuliah, ia tidak lagi dibiayai oleh orang tuanya. Dengan uang kuliah sebesar Rp90.000 per semester, ia harus bekerja untuk membiayai sendiri pendidikannya, termasuk menjadi penyiar radio.

“Bahkan saya pernah lari ke Surabaya, meninggalkan rumah, dan hampir saja meninggalkan kuliah. Tapi suatu malam saya menghitung-hitung, kalau saya berhenti, saya akan sangat rugi.”

“Sisa 50 SKS lagi, saya bisa selesai. Dua hari kemudian saya kembali ke Makassar, menyelesaikan kuliah, dan akhirnya bisa diwisuda pada 1999,” tuturnya.

Ia juga mengenang masa-masa reformasi, di mana aktivitas mahasiswa lebih banyak di jalanan ketimbang di ruang kuliah. Meski begitu, ia tetap berhasil menyelesaikan studinya.

“Alhamdulillah, saya bisa berdiri hari ini di hadapan para wisudawan, orang tua, profesor, dan guru besar bukan hanya sebagai lulusan Fakultas Hukum Unhas, tetapi sebagai Wali Kota Makassar,” jelasnya.

“Semua ini saya capai karena saya tidak pernah berhenti berjuang,” tambah Munafri.

Di akhir sambutannya, Munafri berpesan agar para lulusan tidak cepat merasa puas dan terus berjuang meraih cita-cita.

“Masa depan ada di tangan kita, dan hanya kerja keras, ketekunan, serta doa orang tua yang akan membawa kita pada kesuksesan,” pungkas Ketua IKA FH Unhas itu.

Di hadapan sivitas akademika UNM, Munafri juga memaparkan tujuh program unggulan yang akan menjadi prioritas Pemerintah Kota Makassar dalam periode 2025-2030. Ia menyebut program-program tersebut lahir dari aspirasi masyarakat yang dihimpun sejak masa kampanye hingga awal masa kepemimpinannya.

“Tujuh program ini adalah mandat rakyat. Bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh masyarakat Makassar. Insyaallah akan kita jalankan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.

Adapun tujuh program unggulan tersebut meliputi:

Seragam gratis bagi siswa baru tingkat SD dan SMP.
Sambungan PDAM gratis, yang sedang diperluas agar semua warga mendapatkan akses air bersih.
Jaminan sosial bagi pekerja rentan, termasuk jaminan kecelakaan kerja dan kematian melalui kerja sama dengan BPJS.
Pembangunan stadion baru untuk menyediakan fasilitas olahraga yang representatif.
Super Apps Lontara+, aplikasi layanan publik terintegrasi.
Program pengelolaan sampah gratis, yang telah berjalan sejak Juli 2025.
Penguatan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Munafri menekankan bahwa pelaksanaan program ini akan melibatkan partisipasi aktif dari warga, akademisi, pelaku usaha, serta seluruh pemangku kepentingan.

“Mari kita kawal dan wujudkan bersama-sama, karena keberhasilan program ini adalah keberhasilan warga Kota Makassar,” tutupnya.

Sebagai bagian dari acara, juga dilangsungkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Makassar dan Universitas Negeri Makassar.