Muskot Akuatik Makassar 27 Desember 2025, Dua Kandidat Ketua Mencuat

Makassar, Potretnusantara.co.id – Musyawarah Kota (Muskot) Akuatik Makassar dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 27 Desember 2025. Agenda ini akan menentukan ketua Akuatik Makassar periode 2025–2029 sekaligus menjadi momentum penting bagi keberlanjutan pembinaan olahraga akuatik di Kota Makassar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun awak media, terdapat dua kandidat yang akan bersaing dalam Muskot tersebut. Keduanya adalah Queensyah Azzahrah, mantan atlet sekaligus pemerhati olahraga renang, serta Hj. Harmoni, istri mantan Ketua Akuatik Makassar yang masa jabatannya berakhir pada 25 November 2025.

Pencalonan Hj. Harmoni disebut mendapat dukungan dari mantan ketua Akuatik Makassar. Kondisi ini memunculkan dinamika tersendiri di internal organisasi, khususnya terkait regenerasi kepemimpinan dan arah pembinaan akuatik ke depan.

Selain persaingan calon ketua, pelaksanaan Muskot juga menjadi sorotan terkait penambahan tujuh klub baru sebagai peserta musyawarah. Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi apakah klub-klub tersebut merupakan klub yang baru dibentuk menjelang Muskot atau klub yang telah terdaftar secara resmi di Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB Akuatik).

Diketahui, selama ini terdapat delapan klub lama yang aktif dan menjadi penyumbang atlet Akuatik Makassar, yakni Paotere, Garuda Laut, Anging Mammiri, Fakta, Kuda Laut, Tirta Lontara, Tirta Mario, dan Athirah.

Namun, dari delapan klub tersebut, baru empat klub yang tercatat secara resmi di PB Akuatik, yakni Paotere, Garuda Laut, Athirah, dan Anging Mammiri.

Sejumlah insan olahraga berharap Muskot Akuatik Makassar dapat berlangsung secara transparan dan demokratis, tanpa praktik yang berpotensi menguntungkan pihak tertentu. Proses musyawarah yang sehat dinilai penting untuk menjaga integritas organisasi.

Sebagai salah satu cabang olahraga penyumbang medali terbesar bagi Kota Makassar, akuatik dikenal konsisten melahirkan atlet-atlet muda berprestasi. Karena itu, ketua terpilih diharapkan mampu mempertahankan prestasi sekaligus memperkuat sistem pembinaan secara berkelanjutan.