PemerintahanPendidikanPeristiwa

Sekda Kota Makassar: KKN Jadi Momentum Mahasiswa Terapkan Ilmu di Masyarakat

×

Sekda Kota Makassar: KKN Jadi Momentum Mahasiswa Terapkan Ilmu di Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menerima 240 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 115 yang akan melaksanakan pengabdian masyarakat di 21 kelurahan di Kota Makassar.

Penerimaan mahasiswa KKN Unhas gelombang 115 berlangsung di Ruang Sipakale’bi Kantor Balai Kota Makassar Senin (22/12/2025).

Adv

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Pusat Studi Perubahan Iklim Unhas Prof. Dr. Mita Rukminasari, Kasubdit KKN Unhas Dr. Ir. Syariuddin Mabe Parenrengi, para dosen pendamping, camat, lurah, serta jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar,

Sekretaris Daerah (Sekda) Makassar, Andi Zulkifly, yang mewakili Wali Kota Makassar, menyampaikan kegiatan KKN ini merupakan program pengabdian masyarakat yang sangat penting bagi mahasiswa.

“Ini adalah momentum bagi adik-adik untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan mengimplementasikannya langsung di tengah masyarakat,” ujar Andi Zulkifly, Senin (22/12).

Ia menjelaskan, KKN Tematik Unhas tahun ini mengangkat tema perubahan iklim dan persampahan, yang dinilai sangat relevan dengan tantangan utama yang dihadapi Kota Makassar sebagai kota besar.

“Tema ini sangat tepat, karena persoalan perubahan iklim dan persampahan merupakan isu global dan juga menjadi masalah utama di Kota Makassar. Kita menghadapi ancaman banjir dan dampak lingkungan lainnya yang membutuhkan adaptasi dan program berkelanjutan,” jelasnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar itu menambahkan, Pemkot Makassar telah memasukkan isu penurunan emisi gas rumah kaca dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang dan menengah daerah, yang kemudian diturunkan ke dalam program tahunan seluruh perangkat daerah.

“Target pengurangan gas rumah kaca sudah menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh pemerintah daerah, termasuk Makassar. Ini juga bagian dari upaya mitigasi bencana akibat perubahan iklim,” katanya.

Terkait persampahan, Sekda Zulkilfy mengungkapkan Kota Makassar setiap hari menghasilkan sekitar 800 hingga 1.000 ton sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Oleh karena itu, pemerintah kota terus mendorong program pengurangan sampah dari sumbernya.

“Kami mengembangkan berbagai program seperti bank sampah, pengurangan sampah plastik, pengolahan sampah organik melalui maggot, hingga pemanfaatan sampah menjadi pupuk. Mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu sosialisasi dan edukasi program-program ini kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya mahasiswa melakukan identifikasi permasalahan di kelurahan sebelum menyusun program kerja, serta mengonsultasikan rencana kegiatan dengan dosen pembimbing, lurah, dan camat.

“Program tidak bisa langsung dijalankan tanpa sosialisasi. Identifikasi masalah, tentukan skala prioritas, susun perencanaan, lalu laksanakan dan evaluasi. Jangan sampai program yang dibuat tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Selain isu lingkungan, mahasiswa KKN juga didorong untuk membantu percepatan program pemerintah lainnya, seperti urban farming, edukasi retribusi persampahan, hingga pemahaman pelayanan publik di tingkat kelurahan dan kecamatan.

“Kehadiran mahasiswa sangat membantu karena keterbatasan sumber daya di kelurahan. Adik-adik dapat berperan dalam komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Sekda Makassar mengapresiasi Universitas Hasanuddin atas kolaborasi yang terjalin dan meminta camat serta lurah untuk memberikan pendampingan maksimal selama pelaksanaan KKN.

“Kami berharap seluruh mahasiswa dapat menjalankan KKN dengan baik, berkontribusi nyata bagi masyarakat, serta kembali dalam keadaan sehat,” pu Andi Zulkifly. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *