DaerahSosial

Ibu Hamsiah Nyatakan Graduasi Mandiri dari PKH, Pendamping Beri Apresiasi

×

Ibu Hamsiah Nyatakan Graduasi Mandiri dari PKH, Pendamping Beri Apresiasi

Sebarkan artikel ini

Gowa, Potretnusantara.co.id – Kementerian Sosial RI kembali menerima kabar menggembirakan dari salah satu Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH).

Kisah inspiratif kali ini datang dari Ibu Hamsiah dg Kebo, warga Dusun Marannu, Desa Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, yang dengan penuh kesadaran menyatakan graduasi mandiri dari PKH.

Keputusan ini tidak hanya menandai keberhasilan program, tetapi juga menunjukkan nilai kemanusiaan, rasa syukur, dan kepedulian sosial yang kuat.

Ibu Hamsiah selama ini berperan sebagai ibu rumah tangga sekaligus penopang tambahan ekonomi keluarga. Suaminya, Baharuddin dg Rapi, bekerja sebagai buruh harian lepas pengangkut sampah. Sementara itu, Ibu Hamsiah berjualan kue di Pasar Rakyat Pattallassang tiga kali sepekan.

Dari usaha tersebut, pasangan ini membesarkan dua anak:

Nurhalisah, anak pertama, mahasiswa UIN Alauddin Makassar Jurusan Ilmu Perpustakaan berkat beasiswa KIP Kuliah.

Zhahira, anak kedua, siswi kelas 9 SMPN 2 Pattallassang.

Keluarga ini menjalani hidup sederhana namun tetap penuh semangat.

Kesadaran untuk graduasi mandiri bermula ketika Nurhalisah mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) kelompok PKH Dusun Marannu. Dalam kegiatan itu, pendamping menyampaikan materi pengasuhan dan pendidikan anak yang dikaitkan dengan konsep graduasi mandiri.

Materi tersebut membekas pada Nurhalisah, yang kemudian menyampaikan kembali seluruh isi P2K2 kepada orang tuanya. Dari musyawarah keluarga, timbul kesadaran bahwa masih banyak keluarga lain yang lebih membutuhkan bantuan PKH. Atas pertimbangan itu, mereka sepakat untuk mengundurkan diri secara sukarela.

“Kami Sangat Bersyukur, Namun Ada yang Lebih Membutuhkan,” ungkapnya, Senin (1/12/2025).

Ketua Kelompok KPM PKH Dusun Marannu, Jusmiati dg Pine, menyampaikan niat baik ini kepada Pendamping SDM PKH Kemensos RI, Muhammad Fadhil, S.Pd.I. Pendamping kemudian melakukan kunjungan ke rumah Ibu Hamsiah.

Saat ditanya alasan memilih graduasi mandiri, Ibu Hamsiah menyampaikan:

“Kami sangat bersyukur telah mendapatkan bantuan PKH. Bantuan itu sangat membantu keluarga kami, bahkan sebagian bisa saya jadikan modal jualan kue. Dengan KKS PKH pula, anak kami bisa mendapatkan beasiswa KIP Kuliah. Kami sadar betul manfaat itu. Tapi masih banyak keluarga lain yang lebih membutuhkan. Kami ingin memberi kesempatan itu untuk mereka,” ungkapnya.

Ia menambahkan:

“Kami yakin, rezeki yang berkah akan datang kalau kita punya rasa peduli kepada yang lebih membutuhkan,” tambahnya.

Pernyataan itu membuat suasana pertemuan menjadi haru.

Pendamping SDM PKH Kemensos RI, Muhammad Fadhil, S.Pd.I, menyampaikan apresiasinya atas keputusan tersebut.

“Kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Ibu Hamsiah dg Kebo dan keluarga. Graduasi mandiri yang mereka lakukan merupakan bukti nyata bahwa PKH berhasil mendorong kemandirian dan kesadaran sosial KPM,” ungkap Fadhil pada awak media, Senin (1/12/2025).

Lebih lanjut Fadhil menjelaskan bahwa hal ini bukan hanya soal administrasi, tetapi tentang nilai-nilai kemanusiaan.

“Ibu Hamsiah menunjukkan bahwa meski hidup sederhana, mereka tetap ingin berbagi kesempatan kepada keluarga lain yang sangat membutuhkan. Semoga keikhlasan beliau menjadi inspirasi bagi seluruh KPM PKH di Kabupaten Gowa dan Indonesia,” jelasnya.

Kisah Ibu Hamsiah dg Kebo menunjukkan bahwa PKH tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga memberdayakan keluarga. Melalui P2K2 dan pendampingan berkelanjutan, keluarga dapat memperoleh pengetahuan baru, perubahan pola pikir, dan kemampuan membuat keputusan secara mandiri. Graduasi ini juga membuka peluang bagi keluarga lain yang lebih membutuhkan.

Fadhil juga mengapresiasi langkah mulia keluarga Ibu Hamsiah dg Kebo.

“Harapan besar menyertai keluarga ini agar kehidupannya semakin berkah, usaha semakin lancar dan pendidikan anak-anaknya terus membaik,” tutup Fadhil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *