BPW KKSS Sulbar Siap Dilantik, Momentum Baru Perkuat Solidaritas Warga Sulsel di Tanah Mandar

MAMUJU, POTRETNUSANTARA.co.id — Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPW KKSS) Sulawesi Barat tengah memasuki tahap akhir persiapan menjelang Pelantikan Pengurus Masa Bakti 2025–2030.

Momentum ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat kebersamaan dan peran KKSSsebagai organisasi besar yang menaungi warga Sulawesi Selatan di perantauan, khususnya di Bumi Tanah Mandar.

Panitia pelantikan kini merampungkan sejumlah agenda penting, mulai dari finalisasi struktur kepengurusan, konsolidasi internal, hingga koordinasi intens dengan Badan Pengurus Pusat (BPP) KKSS.

Persiapan ini disebut menjadi fondasi bagi lahirnya kepengurusan baru yang lebih solid dan responsif terhadap kebutuhan warga KKSS.

Lukman Syarif, S.E, Ketua Panitia Pelantikan, menyebut bahwa agenda ini bukan sekadar seremoni serah terima jabatan.

“Pelantikan BPW KKS Sulbar Masa Bakti 2025–2030 adalah tonggak penting. Kami berharap seluruh warga KKSS mendukung dan turut menyukseskan agenda ini,” ujarnya.

Pelantikan nantinya direncanakan dihadiri sejumlah tokoh nasional asal Sulawesi Selatan, para ketua BPW dari berbagai provinsi, jajaran pemerintah daerah, serta perwakilan paguyuban dan organisasi masyarakat.

Rangkaian kegiatan tidak hanya meliputi prosesi pelantikan, tetapi juga dialog budaya, penguatan kelembagaan, dan penegasan komitmen bersama untuk menjadikan KKSS sebagai wadah pemersatu warga Sulawesi Selatan.

Publik menaruh ekspektasi besar terhadap kepengurusan baru BPW KKSS Sulawesi Barat. Kehadiran mereka diharapkan mampu membawa angin perubahan, memperkuat program sosial, meningkatkan pemberdayaan ekonomi, serta menjalin kolaborasi konstruktif dengan pemerintah daerah. Selama ini, KKSS dikenal aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, sosial-budaya, hingga kemanusiaan.

Pelantikan BPW KKSS Sulbar Masa Bakti 2025–2030 dipandang sebagai momentum awal era baru yang lebih inklusif, produktif, dan bermanfaat bagi seluruh warga KKSS maupun masyarakat Sulawesi Barat secara umum.

(Dn/A. Fathir)