PemerintahanPeristiwaSulSel

Wali Kota Makassar Paparkan Capaian 9 Tatanan Kota Sehat

×

Wali Kota Makassar Paparkan Capaian 9 Tatanan Kota Sehat

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat komitmen mewujudkan “Kota Sehat” sebagai bagian dari pembangunan berorientasi kesejahteraan masyarakat.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa konsep Kota Sehat memerlukan keseriusan, dukungan lintas sektor dan komitmen berkelanjutan.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Verifikasi Lanjutan Penilaian Kota Sehat di Balai Kota Makassar, Rabu (13/8/2025).

Dalam pemaparannya, Munafri menjelaskan profil dan capaian Kota Makassar pada sembilan tatanan Kota Sehat.

“Makassar sendiri merupakan satu dari tiga kota di Sulawesi Selatan, dengan luas wilayah 199,3 km², jumlah penduduk 1,47 juta jiwa, terdiri dari 15 kecamatan dan 153 kelurahan,” papar Munafri, secara virtual di hadapan tim penilai dan perwakilan Kementerian Kesehatan.

Tatanan pertama, Kehidupan Sehat Mandiri, mencatat 29 indikator dengan capaian 81%. Harapan hidup meningkat dari 72,68 tahun (2023) menjadi 72,78 tahun (2024). Prevalensi stunting turun dari 3,14% ke 3,12%, dan penemuan kasus TBC naik signifikan berkat deteksi aktif.

Inovasi yang dijalankan mencakup Posyandu Era Baru, layanan dokter on call 24 jam, dokter spesialis di pulau-pulau, serta integrasi layanan primer di 47 puskesmas terakreditasi. Intervensi stunting juga diperkuat melalui Gerakan Orang Tua Hinggap.

“Selain itu, hadir Mobile Dinas Ketahanan Pangan dan Mobile Lab Keamanan Pangan untuk uji bahan pangan di lapangan,” jelas Munafri.

Tatanan kedua, Permukiman dan Fasilitas Umum, memiliki capaian 81% dengan peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup dari 57,53 ke 61,41 serta peningkatan sanitasi aman dari 4,56% ke 8,45%. Program ini didukung pembangunan IPAL Losari dan kolaborasi dengan Pemerintah Australia.

“Kami Pemkot juga berkolaborasi dengan Pemerintah Australia dan pihak lain, untuk penanganan kawasan kumuh,” tuturnya.

Tatanan ketiga, Satuan Pendidikan, mencatat capaian 95% dengan penguatan UKS/M, inspeksi lingkungan sekolah dan inovasi Podcast Adiwiyata.

“Lingkungan sekolah dipantau secara rutin untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyakit,” ungkap Appi.

Tatanan keempat, Pasar, mencatat capaian 88% dengan peningkatan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dari 38% ke 55%, serta fasilitas ASI dari 67% ke 72%.

“Lima pasar telah menerapkan KTR, sementara sejumlah pasar lain mengelola sampah dengan metode 3R. Pengawasan bahan pangan dilakukan rutin bersama dinas terkait dan BPOM,” jelasnya.

Tatanan kelima, Perkantoran dan Perindustrian, memiliki capaian 86% dengan seluruh industri kecil-menengah mendapatkan pembinaan K3 dan penerapan KTR di semua perkantoran.

“Juga Mall pelayanan publik dilengkapi ruang bermain anak dan ruang laktasi,” terang Munafri.

Tatanan keenam, Pariwisata, mencatat capaian 85%. Daya tarik wisata dilengkapi asuransi dan pengembangan desa wisata dilakukan di beberapa pulau.

Tatanan ketujuh, Transportasi dan Tertib Lalu Lintas, memiliki capaian 86% dengan angkutan umum laik jalan sebesar 86,7% dan penurunan fatalitas kecelakaan dari 7,6% menjadi 7%.

“Kami Pemkot mengoperasikan bus sekolah gratis untuk meringankan biaya transportasi pelajar. Sebanyak 243 unit CCTV dipasang untuk memantau lalu lintas dan keamanan kota,” tutur Appi.

Tatanan kedelapan, Perlindungan Sosial, mencatat capaian 82% dengan penurunan kasus kriminal dan hadirnya layanan rumah aman serta trauma center.

“Perlindungan anak diperkuat lewat pembinaan moral dan spiritual, termasuk program kampung tangguh bencana sosial,” katanya.

Tatanan kesembilan, Penanggulangan Bencana, memiliki capaian 82% dengan dokumen kajian risiko yang telah disusun dan edukasi kesiapsiagaan yang terus berjalan.

“Edukasi kesiapsiagaan bencana dilakukan melalui program Salaman Sahabat Anak dengan metode ramah anak,” jelasnya.

Munafri menekankan, semua capaian ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor.

“Data ini menunjukkan kita berada di jalur yang benar, tapi kita tidak boleh berhenti di sini,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *