Advertorial

Gubernur Sulbar Sindir ASN ‘Lebih Pintar’ dari Kecerdasan Buatan

×

Gubernur Sulbar Sindir ASN ‘Lebih Pintar’ dari Kecerdasan Buatan

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), melontarkan sindiran bernada candaan kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sulbar yang dinilainya terkadang “lebih pintar” daripada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Pernyataan itu disampaikan SDK saat menghadiri acara Kick Off Sulbar Berdaya yang mengusung pengembangan talenta digital untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan Sulbar. Kegiatan tersebut berlangsung di Ballroom Kantor Gubernur Sulbar, Senin (11/8/2025).

SDK awalnya memuji kemajuan teknologi, termasuk AI, yang mampu membantu dunia usaha dalam menganalisis data, menyusun program, hingga membuka peluang bisnis.

“Coba suruh AI membuat program, misalnya pelatihan atau sosialisasi dengan anggaran tertentu. AI akan merancang kegiatannya, tujuannya, outcome-nya, bahkan perhitungan biayanya,” ujarnya.

Namun, ia kemudian menyelipkan sindiran soal birokrasi.

“Begitu sampai di birokrasi, AI akan dibilang salah. ‘Masa biaya administrasi cuma Rp50 ribu? Harusnya Rp1 juta!’ Laporan yang seharusnya Rp150 ribu bisa melonjak jadi Rp50 juta. Ternyata, birokrasi lebih pintar daripada AI,” candanya yang disambut tawa hadirin.

Menurut SDK, inilah salah satu alasan sektor swasta lebih cepat berkembang dibanding birokrasi—karena lebih sigap mengadopsi teknologi.

Meski demikian, ia menegaskan digitalisasi dan pemanfaatan AI adalah keharusan jika Sulbar ingin maju. Tantangan terbesarnya, kata dia, masih banyak wilayah yang belum memiliki akses internet memadai.

“Jangankan mengadopsi teknologi, melihat saja belum bisa. Banyak SMA, puskesmas, kantor camat, bahkan kantor desa yang belum terhubung dengan kabupaten, provinsi, apalagi dunia luar,” ujarnya.

Pemprov Sulbar, lanjut SDK, menjadikan penyediaan infrastruktur telekomunikasi sebagai prioritas, dan berharap kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi serta BAKTI dapat mempercepat pembangunan.

“Kalau mengandalkan APBD sendiri, mungkin butuh lima tahun. Tapi dengan dukungan Kominfo, dua tahun bisa selesai. Artinya, ada percepatan tiga tahun jika kita berkolaborasi,” jelasnya.

Ia juga mengajak pelaku ekonomi di Sulbar segera memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *