Opini

Kepemimpinan di Tingkat RW: Refleksi Pesta Demokrasi Akar Rumput

×

Kepemimpinan di Tingkat RW: Refleksi Pesta Demokrasi Akar Rumput

Sebarkan artikel ini

Oleh: Mashud Azikin

Opini Publik, Potretnusantara.co.id – Makassar, 8 Desember 2025. Suasana di berbagai kantor lurah di Kota Makassar tampak lebih hidup sejak pagi. Para Ketua RT terpilih mulai berdatangan membawa mandat baru mereka. Hari ini, pemilihan Ketua RW digelar serentak sebagai rangkaian akhir Pemilihan Ketua RT/RW Kota Makassar 2025.

Lima hari sebelumnya, pada 3 Desember 2025, warga Kota Makassar telah melaksanakan pemilihan Ketua RT secara langsung. Proses itu melahirkan para pemimpin baru di tingkat dasar permukiman. Pada tahap kedua ini, para Ketua RT terpilih berkumpul di kantor lurah masing-masing untuk memilih Ketua RW melalui mekanisme perwakilan.

Kantor Lurah Menjadi Ruang Demokrasi Warga

Di berbagai kelurahan, suasana kantor lurah berubah menjadi ruang demokrasi sederhana. Panitia kelurahan menyiapkan daftar hadir, kotak suara, lembar pemilihan, hingga notulen resmi. Tidak ada panggung besar atau atribut kampanye mencolok. Yang terlihat adalah semangat musyawarah yang mengakar di lingkungan warga.

Di Kelurahan Biring Romang, aula kantor lurah terisi penuh oleh Ketua RT dari berbagai RW. Mereka duduk berjejer sembari berdiskusi ringan. Sementara itu, para calon Ketua RW duduk di sisi lain ruangan, menantikan giliran untuk menyampaikan visi dan komitmennya.

Kondisi serupa terlihat di kelurahan lain seperti Batua, Bontorannu, Tamamaung, dan Bangkala. Kantor lurah hari ini menjadi pusat aktivitas demokrasi tingkat akar rumput.

Musyawarah Ketua RT Menentukan Arah Kepemimpinan RW

Berbeda dari pemilihan RT yang melibatkan warga secara langsung, pemilihan RW kali ini sepenuhnya berada di tangan para Ketua RT. Mereka dianggap paling memahami kebutuhan warganya dan paling mengenal rekam jejak calon Ketua RW.

Sejumlah kelurahan menerapkan mekanisme voting tertutup, sementara yang lain memilih musyawarah mufakat. Meskipun berbeda teknis, seluruh proses berjalan tertib dan transparan.

Di Kelurahan Tamamaung, diskusi berlangsung cukup panjang. “Kita perlu figur yang rapi administrasi dan siap turun langsung menangani masalah sampah,” ujar salah satu Ketua RT. Ketua RT lain menambahkan pentingnya kemampuan Ketua RW untuk membangun komunikasi baik dengan pihak kelurahan.

Dinamika ini menunjukkan bahwa keputusan yang diambil bukan sekadar formalitas, melainkan pertimbangan serius tentang pelayanan warga di masa mendatang.

Para Kandidat Tawarkan Komitmen Pengabdian

Para calon Ketua RW yang hadir umumnya merupakan tokoh-tokoh aktif dalam kegiatan sosial, keamanan lingkungan, hingga pengelolaan sampah. Mereka diberi kesempatan menyampaikan pernyataan singkat mengenai visi dan program kerja.

Di Kelurahan Batua, seorang kandidat petahana menyoroti pentingnya digitalisasi layanan administrasi. Sementara kandidat lain yang berasal dari unsur pemuda menawarkan program pemberdayaan karang taruna dan gerakan kebersihan lingkungan. Para Ketua RT menyimak dan mencatat setiap pernyataan.

Pemkot Makassar: Memperkuat Pelayanan Tingkat Akar Rumput

Wali Kota Makassar, Munafri “Appi” Arifuddin, sebelumnya menegaskan bahwa pemilihan RT/RW tahun ini merupakan langkah memperkuat pemerintahan hingga ke tingkat paling bawah. Ia menekankan bahwa Ketua RW bukan sekadar simbol, melainkan perpanjangan tangan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan warga.

Keberadaan aparat kelurahan dan kecamatan yang memantau jalannya pemilihan menjadi tanda bahwa pemerintah kota memberi perhatian besar terhadap proses ini.

Hasil Pemilihan: RW Baru, Harapan Baru

Menjelang siang hingga sore, satu per satu kantor lurah mengumumkan hasil pemilihan. Proses berjalan damai dan cepat. Beberapa kelompok Ketua RT memberikan tepuk tangan saat nama RW terpilih dibacakan. Di beberapa tempat lain, Ketua RW terpilih langsung disalami dan diajak berbincang ringan oleh para Ketua RT.

Panitia kemudian menyelesaikan berita acara dan menyerahkan dokumen tersebut kepada pihak kelurahan untuk pengadministrasian. Dengan demikian, seluruh rangkaian Pemilihan Ketua RT/RW Kota Makassar 2025 dinyatakan selesai.

Demokrasi yang Bertumbuh dari Ruang Sederhana

Pemilihan Ketua RW hari ini menjadi pengingat bahwa demokrasi tidak hanya hadir di ruang-ruang rapat besar atau gedung pemerintahan. Ia tumbuh dan bekerja dalam ruang sederhana di kantor lurah di lorong-lorong pemukiman, melalui musyawarah para Ketua RT sebagai representasi warga.

Dari tempat-tempat kecil inilah pelayanan publik Kota Makassar memulai langkahnya. Dari musyawarah inilah lahir para pemimpin lingkungan yang nantinya menggerakkan kebersihan, keamanan, hingga solidaritas sosial.

Makassar hari ini tidak sekadar memilih Ketua RW baru, tetapi meneguhkan bahwa kepemimpinan terbaik selalu tumbuh dari akar rumput dari warga, untuk warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *