Menjadi Ketua RT/RW adalah Ajang Pengabdian

Oleh: Prof Sukardi Weda
(Guru Besar Universitas Negeri Makassar)

Opini Publik, Potretnusantara.co.id – Tidak lama lagi, Pemilu Serentak untuk Memilih Ketua RT dan Ketua RW, akan digelar. Bila tidak ada aral melintang, Pemilu Serentak Ketua RT akan digelar pada Rabu, 3 Desember 2025 di wilayah Kota Makassar. Para Ketua RT terpilih di Kelurahan masing-masing akan memilih Ketua RW di kelurahan tersebut.

Dalam pemilu RT/RW kali ini, ada sejumlah kontestan yang akan berlaga, baik sebagai calon Ketua RT maupun sebagai calon Ketua RW. Di sisi lain, ada juga beberapa calon tunggal di beberapa RT, bahkan ada juga RT, yang tanpa pendaftar. Aturan yang menjadi acuan adalah Peraturan Walikota Makassar, Nomor 19 Tahun 2025 Tentang Tata Cara Pemilihan Ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga.

Tidak sedikit warga Kota Makassar yang berbondong-bondong untuk mengambil formulir sekaligus mendaftar sebagai Bakal Calon Ketua RT dan Ketua RW pada Pemilu Raya secara serentak. Namun demikian, tidak sedikit pula para pendaftar bakal calon Ketua RT dan Ketua RW, yang gagal melaju ke tahapan pemilihan serentak untuk memilih Ketua RT dan Ketua RW karena berkas mereka dinilai tidak memenuhi syarat pencalonan oleh panitia. Protes pun bermunculan di beberapa tempat, dengan beragam alasan, mulai dari tuduhan adanya panitia yang memihak, hingga adanya penolakan calon oleh warga karena dianggap tidak memenuhi syarat domisili.

Dengan adanya berbagai macam kekurangan dan masalah yang timbul dari proses pelaksanaan Pemilu Raya untuk memilih Ketua RT dan Ketua RT, sempat memicu anggota dewan DPRD Kota Makassar untuk menunda pelaksanaan Pemilu Raya secara serentak tersebut, dengan alasan supaya Pemilu Raya untuk memilih Ketua RT dan Ketua RW dapat berjalan secara profesional dan adil. Namun Pemerintah Kota Makassar tetap bersikukuh untuk tidak menunda Pemilu Serentak tersebut, dan tetap akan digelar pada Rabu, 3/12/2025.

Apapun itu, Pesta Pemilu Serentak untuk Memilih Ketua RT dan Ketua RW kali ini, menjadi harapan warga Kota Makassar untuk memilih Pemerintah di tingkat akar rumput, yaitu tingkat lingkungan (RT dan RW) yang akan melayani warganya. Warga Makassar mengharapkan Ketua RT dan Ketua RW terpilih nantinya adalah orang-orang yang memiliki kepedulian, inklusif, toleran, menyayangi warganya, memberikan layanan bermutu, tanpa mengharapkan imbalan dari warganya. Ia, Ketua RT dan Ketua RW hadir sebagai Ajang Pengabdian.

Semoga kita mendapatkan Ketua RT dan Ketua RW yang menjadi mitra strategis antara warga dan Pemerintah Kota demi terwujudnya masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera. Aamiin.