Opini

Makassar Berduka, Saatnya Kita Menjaga Sikap dan Ucapan

×

Makassar Berduka, Saatnya Kita Menjaga Sikap dan Ucapan

Sebarkan artikel ini

Ditulis oleh :
Aromi Sirajuddin ( Barly )

Opini Publik, Potretnusantara.co.id – Makassar, kota yang dikenal dengan keberanian dan kehangatan warganya, semalam menangis. Api yang melahap Gedung DPRD bukan hanya menghanguskan dinding dan tiang, tetapi juga meninggalkan luka dalam di hati masyarakatnya.

Gedung itu adalah simbol suara rakyat. Namun ketika simbol itu terbakar, yang tersisa hanyalah abu kecewa dan rasa kehilangan. Kita semua berduka: keluarga korban yang kehilangan orang tercinta, rakyat yang kehilangan kepercayaan, dan kota yang kehilangan rumah aspirasinya.

Di tengah amarah yang memuncak, mari kita ingat :
Makassar adalah rumah besar bagi kita semua. Jangan biarkan api kebencian menghanguskan persaudaraan yang telah lama kita jaga. Karena sekeras-kerasnya ombak di laut, ia selalu kembali mereda di pantai. Begitu pula kemarahan rakyat, ia butuh ruang untuk didengar, bukan sekadar dipadamkan dengan kekerasan.

Kepada masyarakat Makassar, mari kita jaga perasaan satu sama lain. Jangan biarkan luka ini memisahkan kita. Kita boleh marah, kita boleh kecewa, tetapi jangan sampai kita kehilangan kemanusiaan.

Api di Gedung DPRD telah padam, namun bara di hati rakyat belum tentu. Maka tugas kita bersama adalah meniup bara itu dengan angin sejuk pengertian, dengan air jernih empati, agar ia tidak menjelma lagi menjadi kobaran yang lebih besar.

Makassar pernah kuat menghadapi gelombang sejarah dan kini Makassar harus kembali kuat menghadapi luka ini. Karena kota ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi jiwa kita bersama. Dan jiwa itu hanya bisa pulih jika kita saling menjaga perasaan, menjaga ucapan dan menjaga sikap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *