Peristiwa

“Tertidur Bukan Alasan!” – Sekum HMI Badko Sulbar Kritik Pernyataan Wabup Mamuju

×

“Tertidur Bukan Alasan!” – Sekum HMI Badko Sulbar Kritik Pernyataan Wabup Mamuju

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Kecelakaan maut melibatkan mobil dinas Wakil Bupati Mamuju, Yuki Permana, di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Sabang Subik, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (12/6/2025) sore.

Kecelakaan tersebut menyebabkan seorang pengendara sepeda motor Muhammad Ali (68) dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kapolsek Tinambung, IPTU Haspar, menjelaskan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 16.10 WITA. Saat itu, mobil dinas jenis Toyota Alphard berwarna putih melaju dari arah utara menuju selatan. Di saat bersamaan, korban yang mengendarai sepeda motor hendak berbalik arah dari barat ke timur.

“Motor hendak berbelok ke selatan saat tertabrak,” ujar Haspar dalam rilis resminya.

Diketahui, kendaraan dinas tersebut tengah melakukan perjalanan menuju Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, untuk agenda kunjungan kerja terkait sektor perikanan.

Wakil Bupati Mamuju, Yuki Permana, yang berada di dalam mobil saat insiden terjadi, menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti kronologi kejadian. Ia mengaku tengah tertidur saat kecelakaan berlangsung.

“Saya tidak tahu kejadian persisnya karena saat itu saya sedang tertidur,” kata Yuki dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis malam.

Pernyataan tersebut menuai respons kritis dari sejumlah pihak, salah satunya dari Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Sulawesi Barat, Ramli. Ia menilai bahwa seorang pejabat publik seharusnya menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam situasi seperti ini.

“Pernyataan Wabup yang mengaku tertidur tidak bisa dijadikan alasan. Ini menyangkut nyawa manusia. Sebagai pejabat publik, beliau seharusnya menunjukkan sikap bertanggung jawab, bukan seolah lepas tangan,” ujar Ramli saat dihubungi secara terpisah.

Lebih lanjut, Ramli menekankan pentingnya kehati-hatian dalam berkendara, terutama bagi pengemudi kendaraan dinas yang membawa pejabat publik.

“Kita tidak bisa menukar nyawa seseorang dengan alasan perjalanan dinas. Ini harus menjadi peringatan agar keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” tambahnya.

Ramli juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya korban dan mengimbau Wakil Bupati untuk menunjukkan empati serta tanggung jawab moral terhadap keluarga korban.

“Atas nama pribadi dan sebagai warga Kabupaten Mamuju, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tutupnya.

Pihak kepolisian menyatakan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa keterangan pengemudi mobil dinas dan saksi di lokasi kejadian.

Sumber: Ad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *