Opini

Gowa di Persimpangan Harapan: Menagih Janji, Mengawal Masa Depan

×

Gowa di Persimpangan Harapan: Menagih Janji, Mengawal Masa Depan

Sebarkan artikel ini

Oleh: Muh. Rizal – Kepala Biro Gowa, Potretnusantara.co.id

Opini Publik, Potretnusantara.co.id – Kabupaten Gowa sedang berdiri di persimpangan penting: antara janji politik dan realisasi nyata. Pemerintah daerah melalui Bupati dan Wakil Bupati telah mencanangkan sejumlah program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, mulai dari seragam sekolah gratis, program Gowa Bersih, peningkatan pelayanan kesehatan, hingga penertiban tambang liar. Namun, sejauh mana program-program ini benar-benar menyentuh rakyat?

Seragam Sekolah Gratis: Realisasi atau Sekadar Narasi?

Program penyediaan seragam gratis bagi siswa SD hingga SMP merupakan langkah yang sangat dinanti. Di tengah beban ekonomi keluarga, bantuan ini bukan hanya simbol perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan, tetapi juga bentuk keberpihakan kepada masyarakat menengah ke bawah.

Namun hingga memasuki masa penerimaan siswa baru, implementasi program ini belum sepenuhnya dirasakan. Jangan sampai janji seragam gratis menjadi sekadar narasi kampanye tanpa bukti konkret di lapangan. Pemerintah harus bertindak cepat, memastikan semua siswa menerima haknya tanpa diskriminasi wilayah atau status sosial.

Gowa Bersih: Mimpi Kolektif yang Harus Diperjuangkan

Gowa Bersih seharusnya menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan, bukan hanya slogan pada baliho dan spanduk. Kebersihan adalah refleksi dari kesadaran sosial dan tanggung jawab lingkungan. Untuk mewujudkannya, perlu sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan lembaga lingkungan.

Namun saat ini, program ini seperti berjalan di tempat. Tanpa pendampingan, edukasi, dan pengawasan yang konsisten, Gowa Bersih akan gagal menjadi budaya. Pemerintah perlu mendorong desa-desa menjadi pionir dalam gerakan ini, dengan dukungan nyata dalam bentuk fasilitas, anggaran, dan insentif.

Pelayanan Kesehatan: Menyentuh Hingga Pinggiran

Kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara. Sayangnya, masih banyak warga di Gowa yang mengeluhkan akses terbatas terhadap layanan medis, terutama di wilayah pedalaman. Kurangnya tenaga medis, keterbatasan alat, dan minimnya obat menjadi masalah klasik yang belum tertangani secara sistemik.

Pemerintah perlu melakukan pembenahan menyeluruh. Tak cukup membangun gedung Puskesmas atau rumah sakit, tetapi juga harus menjamin pelayanan yang ramah, profesional, dan merata. Rakyat tidak butuh kemewahan, mereka hanya butuh layanan yang manusiawi dan tepat waktu.

Tambang Liar Galian C: Luka yang Kian Terbuka

Satu isu yang mengancam masa depan Gowa adalah menjamurnya tambang liar galian C. Aktivitas ini tidak hanya melanggar hukum, tapi juga merusak alam, menghancurkan infrastruktur, dan memicu potensi konflik sosial.

Kegiatan tambang tanpa izin yang dibiarkan terus berlangsung adalah bentuk pembiaran terhadap kerusakan jangka panjang. Pemerintah Kabupaten Gowa harus mengambil sikap tegas. Penertiban tidak boleh pandang bulu. Mereka yang merusak tanah Gowa harus bertanggung jawab, termasuk pihak-pihak yang membekingi di belakang layar.

Menagih Komitmen: Gowa Butuh Pemimpin Bekerja, Bukan Sekadar Bicara

Empat isu ini merupakan cerminan kebutuhan mendesak rakyat. Ini bukan sekadar kritik, tetapi bentuk partisipasi publik dalam menjaga arah pembangunan. Masyarakat tidak menuntut kesempurnaan, tetapi berharap pada kehadiran pemimpin yang konsisten, tegas, dan berpihak kepada mereka.

Waktu terus berjalan, dan rakyat Gowa akan terus menagih. Pemimpin akan diingat bukan dari berapa banyak program yang diumumkan, melainkan dari seberapa besar manfaat yang benar-benar sampai ke tangan rakyat. Apakah Gowa akan menjadi kabupaten yang tumbuh bersama warganya, atau sekadar dibangun dalam laporan dan statistik?

Jawabannya ada pada keberanian dan komitmen pemimpin hari ini. Dan publik akan terus mengawalnya.

Gowa, 17 Mei 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *