Peristiwa

PD Pasar Makassar Tertibkan 300 Pedagang Bayangan

×

PD Pasar Makassar Tertibkan 300 Pedagang Bayangan

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Demi menciptakan pasar yang tertib, bersih dan nyaman, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya terus bergerak menata pedagang bayangan di sejumlah titik strategis kota. Langkah terbaru menargetkan relokasi ratusan pedagang dari area rawan kemacetan dan kumuh ke lokasi resmi yang telah disiapkan.

Fokus utama penataan berada di kawasan Pasar Terong, Pasar Pa’baeng-baeng, serta sepanjang kanal Panampu dan ruas Jalan Andi Tonro hingga Alauddin.

Plt Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya, Ali Gauli Arif, mengungkapkan bahwa lebih dari 300 pedagang yang sebelumnya menempati badan jalan di Jalan Sawit, Jalan Labu jelasnya dan bantaran kanal Panampu telah sepakat untuk direlokasi ke dalam kawasan Pasar Terong.

“Relokasi ini bagian dari sinergi bersama Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang yang akan melakukan revitalisasi kanal dan jembatan,” jelasnya, Kamis (24/7/2025).

“Mereka butuh area steril untuk pengangkatan sedimen, dan itu harus kita dukung,” tambah Ali Gauli.

Sebagai tindak lanjut, PD Pasar menyiapkan sekitar 400 lods di lantai satu Pasar Terong untuk menampung para pedagang. Proses relokasi ini tidak serta-merta berlangsung mulus. Penolakan awal muncul dari para pedagang, yang mengeluhkan kondisi tempat relokasi.

“Memang awalnya tidak mudah, banyak dinamika. Tapi kami libatkan pihak kecamatan, kelurahan, sampai satgas kebersihan untuk memastikan tempat yang disiapkan benar-benar bersih, tertata, dan layak pakai,” terang Ali.

Relokasi ini merupakan bentuk komitmen PD Pasar dalam membangun pasar rakyat yang lebih terorganisir, inklusif, dan ramah bagi semua pihak. Selain memindahkan lokasi berdagang, langkah ini juga mendorong kesadaran bersama tentang pentingnya ketertiban dan keberlanjutan ekonomi lokal.

“Kami tempuh dialog, kami kirim surat pemberitahuan, kami hadirkan solusi. Bukan sekadar menggusur,” ujar Ali Gauli.

“Relokasi ini tidak hanya soal pemindahan fisik, tapi juga tentang membangun kesadaran kolektif bahwa ketertiban dan kenyamanan pasar adalah tanggung jawab bersama.”

Tak hanya di Pasar Terong, proses serupa juga dilakukan di kawasan Pa’baeng-Baeng. Fokusnya adalah merelokasi pedagang yang menempati jalur kanal dari Jalan Andi Tonro hingga ke Alauddin. Menyusul penataan yang sukses di Jalan Jongaya, kini giliran Tamalate ditata, dengan 91 pedagang menjadi target penertiban. Sebanyak 70 di antaranya telah menyatakan kesediaan untuk pindah.

“Dan sebagian besar sudah mengumpulkan data untuk ditempatkan di Pasar Pa’baeng-Baeng dan Pasar Pa’baeng-baeng Barat,” tambahnya.

Penataan di Pa’baeng-Baeng tetap menggunakan pendekatan humanis: bertahap, persuasif, dan berkoordinasi erat dengan kecamatan, OPD, serta satgas kebersihan. Target penempatan ditetapkan rampung dalam bulan ini, dengan menekankan kenyamanan dan keberlanjutan usaha para pedagang.

“Kami ingin para pedagang pindah bukan karena terpaksa, tapi karena sadar bahwa tempat baru lebih aman, nyaman, dan menjanjikan keberlanjutan usaha mereka,” tegas Ali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *