Pemerintahan

190 Ribu Hektar Lahan Disiapkan, Sulbar Incar Investasi Besar Lewat Transmigrasi Modern

×

190 Ribu Hektar Lahan Disiapkan, Sulbar Incar Investasi Besar Lewat Transmigrasi Modern

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), menyambut langsung kedatangan Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, dalam kunjungan kerja ke Sulbar, Jumat (18/7/2025).

Setibanya di Bandara Tampa Padang, rombongan Menteri langsung bergerak menuju Desa Kabuloang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, untuk meninjau langsung potensi pengembangan kawasan transmigrasi.

Dalam sambutannya, Gubernur Suhardi Duka menyatakan bahwa sejarah dan pembangunan Sulbar tak bisa dilepaskan dari peran transmigrasi. Ia menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk terus mendorong kebijakan strategis demi mempercepat pertumbuhan wilayah.

“Sejak dulu, Sulbar hidup dari transmigrasi. Kami mengajak Pak Menteri untuk bersama-sama membangun Sulbar melalui kebijakan strategis dan kolaboratif,” kata Suhardi Duka.

Ia menyebut, enam kabupaten di Sulbar telah menyiapkan lahan seluas 190.000 hektar yang siap dikembangkan menjadi kawasan transmigrasi terpadu.

“Kami persilakan Pak Menteri memilih lokasi mana yang paling potensial. Semua kabupaten mendukung penuh,” ujar SDK.

Gubernur juga menyoroti peran transmigrasi dalam membentuk pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk potensi di sektor unggulan seperti kakao, peternakan, dan perikanan.

“Kakao Sulbar masuk empat besar nasional. Selain itu, pengembangan sektor hilir seperti pengolahan CPO di Majene akan memperkuat daya saing daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan pemerintah dan masyarakat Sulbar. Ia menegaskan bahwa program transmigrasi saat ini telah bertransformasi menjadi pembangunan kawasan ekonomi berbasis komoditas ekspor.

“Sulbar adalah contoh bagaimana transmigrasi bisa menjadi pendorong pembangunan. Namun sekarang, orientasinya tak lagi sekadar pemindahan penduduk, tetapi penciptaan ekosistem ekonomi baru,” kata Menteri Iftitah.

Sebagai langkah awal, Kementerian akan mengirim 105 peneliti yang terbagi dalam 21 tim pada bulan depan. Mereka akan memetakan potensi wilayah Sulbar secara menyeluruh, termasuk pertanian, perikanan, peternakan, dan pariwisata.

“Hasil kajian ini akan menjadi dasar rencana investasi dan pengembangan kawasan,” ujarnya.

Menteri juga mengenalkan program unggulan “Transmigrasi Gotong Royong” sebagai implementasi dari Inpres No. 50 Tahun 2018. Ia menekankan bahwa pembangunan kawasan transmigrasi memerlukan sinergi lintas kementerian dan pemerintah daerah.

“Pembangunan infrastruktur bukan hanya tugas daerah, tapi juga dukungan dari Kementerian PUPR dan mitra strategis lainnya,” tegasnya.

Program ini, lanjut Menteri, diharapkan dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di kawasan timur Indonesia.

“Dengan pendekatan kolaboratif dan investasi yang masuk, masyarakat akan langsung merasakan dampaknya,” tutup Menteri Iftitah.

(Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *