Peristiwa

Dorong UMKM Naik Kelas, TP PKK Makassar Bekali 153 Pelaku Usaha dengan Ilmu Keuangan dan Digitalisasi

×

Dorong UMKM Naik Kelas, TP PKK Makassar Bekali 153 Pelaku Usaha dengan Ilmu Keuangan dan Digitalisasi

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Semangat pemberdayaan UMKM di Kota Makassar semakin nyata. Sebanyak 153 pelaku UMKM dari seluruh kelurahan resmi dibina oleh TP PKK Kota Makassar melalui program Sosialisasi Kampung Mandiri yang ditutup dengan materi krusial tentang literasi keuangan dan digitalisasi usaha, Jumat (20/6/2025), di Baruga Rumah Jabatan Wali Kota Makassar.

Program yang digelar selama tujuh hari ini bukan sekadar pelatihan singkat. Di bawah koordinasi Pokja II TP PKK Kota Makassar, para peserta mendapatkan pembekalan intensif dengan materi yang disusun khusus untuk memperkuat fondasi bisnis mereka.

Ketua Pokja II, Andi Indrawaty, menegaskan bahwa ini adalah langkah awal dari komitmen pembinaan jangka panjang selama lima tahun ke depan.

“Bu Melinda ingin agar para pelaku UMKM dibina secara serius, bukan hanya dilepas begitu saja. Mereka harus bisa memproduksi, sekaligus memahami cara mengelola usaha, baik dari sisi keuangan maupun pemasaran digital agar usahanya bisa naik kelas,” katanya, merujuk pada arahan Ketua TP PKK Makassar, Melinda Aksa.

Hari terakhir pelatihan menjadi momentum penting, karena peserta dibekali keterampilan dasar dalam pengelolaan keuangan usaha dan pemanfaatan platform digital.

“Pelaku UMKM perlu menguasai pengelolaan keuangan dan literasi digital. Keduanya bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan kunci utama agar usaha bisa tumbuh berkelanjutan dan lebih mandiri,” harap Andi.

Dalam sesi literasi keuangan, Anwardin dari Bank Indonesia Sulsel membuka wawasan peserta mengenai pentingnya pencatatan keuangan yang rapi.

“Laporan keuangan juga menjadi syarat utama ketika UMKM ingin mengajukan kredit, menjalin kemitraan bisnis, dan mengurus izin usaha,” jelasnya. Ia menekankan bahwa pencatatan bukan sekadar tugas administratif, tetapi investasi jangka panjang.

Sementara itu, materi digitalisasi disampaikan oleh Nada Madarmuha dari Digital Entrepreneurship Academy. Ia mengajak peserta untuk tidak takut dengan teknologi dan mulai akrab dengan aplikasi keuangan digital, sistem pembayaran QRIS, hingga platform media sosial.

“Ayo ibu-ibu harus melek digital, seperti membuka sistem QRIS sebagai metode pembayaran praktis dan menggunakan aplikasi akuntansi digital untuk memudahkan pembukuan usahanya,” ajaknya penuh semangat.

Lebih dari itu, Nada menyarankan penggunaan teknologi cerdas seperti ChatGPT untuk membuat konten promosi yang kreatif.

“Sekarang sudah banyak platform untuk berjualan, seperti Shopee, TikTok, dan Instagram. Ibu-ibu bisa memasarkan produknya di semua platform tersebut. Ibu-ibu juga bisa meminta bantuan ChatGPT membuat konten promosi jadi lebih mudah,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya keamanan digital untuk menghindari penipuan dan kebocoran data yang bisa merugikan usaha.

Tak hanya menyerap ilmu, para peserta juga memamerkan produk unggulan mereka dalam sesi berbagi dan jejaring. Ajang ini menjadi wadah mempererat sinergi dan menumbuhkan semangat kolektif membangun usaha bersama.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *