Peristiwa

BPSH MN KAHMI Dorong Indonesia Jadi Pusat Industri Halal Lewat Pelatihan Internasional

×

BPSH MN KAHMI Dorong Indonesia Jadi Pusat Industri Halal Lewat Pelatihan Internasional

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Potretnusantara.co.id – Komitmen Indonesia untuk menjadi pusat industri halal dunia kembali ditegaskan lewat penyelenggaraan Pelatihan Produk Halal Batch 3 oleh Badan Penyelenggara Sertifikasi Halal Majelis Nasional KAHMI (BPSH MN KAHMI). Acara ini resmi dibuka pada Rabu (11/6/2025) di Gedung KAHMI Center, Jakarta, dan diikuti oleh 150 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia serta negara tetangga, Malaysia.

Mengusung format hybrid, pelatihan yang berlangsung selama tiga hari hingga 13 Juni 2025 ini diawali dengan seminar pembuka yang menghadirkan sejumlah tokoh nasional dari berbagai sektor, mulai dari legislatif hingga lembaga sertifikasi halal.

Afriansyah Noor, Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), membuka seminar sebagai keynote speaker. Ia memberikan apresiasi atas kontribusi BPSH MN KAHMI dalam mendorong percepatan proses sertifikasi halal di Tanah Air.

“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil seperti BPSH MN KAHMI sangat penting dalam membangun ekosistem halal yang kuat di Indonesia,” ujar Afriansyah.

Dukungan juga datang dari Ahmad Doli Kurnia, Anggota DPR RI sekaligus Presidium Majelis Nasional KAHMI, yang menyampaikan sambutan secara virtual. Ia menekankan pentingnya peran aktif BPSH dalam menjawab tantangan global industri halal.

“Apa yang telah dilakukan BPSH selama ini bukan hanya berdampak pada penguatan sertifikasi halal di dalam negeri, tetapi juga menunjukkan peran aktif KAHMI dalam menjawab tantangan global di bidang industri halal,” ungkap Doli.

Sambutan Doli diteruskan secara langsung oleh Syamsul Qomar, Sekretaris Jenderal MN KAHMI, yang menyatakan komitmen organisasi untuk terus memperkuat peran BPSH dalam pembangunan industri halal nasional.

“Majelis Nasional KAHMI siap mendukung penuh langkah-langkah BPSH KAHMI untuk menjadi lembaga terdepan dalam pembangunan ekosistem halal di Indonesia,” tegas Syamsul.

Sementara itu, Ketua BPSH MN KAHMI Rudi Sahabuddin menyoroti urgensi penguatan sistem halal di Indonesia, mengingat posisi strategis Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

“Padahal usia BPSH MN KAHMI masih terbilang baru. Namun dengan kerja keras bersama, kita sudah mampu meraih penilaian kategori ‘sedang/baik’ dari pemerintah. Ke depan, tentu capaian ini akan terus kita tingkatkan menjadi lebih baik lagi,” ujar Rudi.

Ketua Panitia Pelatihan, Muhammad Ghifari, dalam laporannya menyebut bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh terkait sistem sertifikasi halal nasional dan internasional kepada para peserta, baik secara luring maupun daring.

“Pelatihan ini akan berlangsung selama tiga hari, kegiatan ini dimulai hari Rabu (11/6/ 2025) dan masih akan berlangsung hingga hari Jumat (13/6/2025) dengan format hybrid (online dan offline). Total peserta yang yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 150 yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan dari luar negeri,” jelasnya.

Apresiasi terhadap penyelenggaraan pelatihan ini juga datang dari Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, yang menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata kontribusi KAHMI dalam membangun SDM unggul di sektor halal.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif BPSH Majelis Nasional KAHMI dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Ini adalah langkah nyata dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia di bidang sertifikasi halal, yang sangat penting bagi posisi strategis Indonesia sebagai pusat industri halal dunia,” ujar Tamsil Linrung.

Melalui rangkaian kegiatan ini, BPSH MN KAHMI menegaskan perannya sebagai pelopor dalam pengembangan ekosistem halal di Indonesia sekaligus mitra strategis pemerintah dalam menjawab tuntutan pasar halal global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *