Peristiwa

Pendidikan Terpuruk, Buruh Terpinggirkan: HMI SAINTEK CAGORA Bergerak

×

Pendidikan Terpuruk, Buruh Terpinggirkan: HMI SAINTEK CAGORA Bergerak

Sebarkan artikel ini

Gowa – Potretnusantara.co.id – Dalam momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Buruh Internasional (May Day) pada Jumat, 2 Mei 2025, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sains dan Teknologi Cabang Gowa Raya menggelar aksi demonstrasi dengan tajuk “MAY DAY dan HARDIKNAS: Indonesia Darurat”. Aksi ini mencerminkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi pendidikan dan ketenagakerjaan di Indonesia yang dinilai kian memprihatinkan.

Dalam pernyataan sikapnya, HMI menilai negara gagal menjalankan amanat konstitusi dalam menyediakan pendidikan yang adil, bermartabat, dan mencerdaskan. Mereka menyoroti berbagai persoalan serius, seperti ketimpangan akses pendidikan, pemangkasan anggaran, fasilitas yang tidak memadai, hingga ketidakadilan terhadap tenaga pendidik.

Ketua Umum HMI Saintek, Muhammad Yasin, dalam orasinya menyampaikan keresahan yang dirasakan para mahasiswa. “Dengan melihat ketimpangan yang terjadi pada sektor pendidikan, kami juga menyuarakan keresahan terhadap nasib pekerja rumah tangga (PRT) dan buruh. Hingga kini, RUU Perlindungan PRT masih terkatung-katung atau abu-abu, sementara hak-hak dasar para buruh semakin tergerus dengan hadirnya kebijakan seperti UU Cipta Kerja.”

Aksi ini membawa lima tuntutan utama:

  1. Cabut INPRES No. 1
  2. Kembalikan esensi pendidikan sesuai amanat UUD 1945
  3. Wujudkan pendidikan gratis dan tolak program makanan gratis
  4. Tegakkan keadilan dalam dunia pendidikan
  5. Desak revisi RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga serta perlindungan buruh

Dalam kesempatan tersebut, massa aksi diterima langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Sulsel, Andi Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal, yang didampingi oleh anggota DPRD Fauzi Andi Wawo. Menanggapi aspirasi yang disampaikan, Andi Rachmatika menyatakan, “Ada 2 poin yang kami catat untuk ditindak lanjut, pertama soal P3K yang ada di SMA 9 Sinjai dan kemudian soal infrastruktur pendidikan. Dalam hal ini kami sampaikan kepada teman-teman bahwa setiap kami reses kami selalu menyuarakan perihal rehabilitasi sekolah kepada pemerintah provinsi yakni gubernur, untuk dimasukkan dalam APBD, dan insya Allah tahun ini akan ada rehabilitasi di SMK dan SMA secara besar-besaran” unkapnya.

Senada dengan itu, Fauzi Andi Wawo dari Fraksi PKB menambahkan, “Perihal aspirasi yang dibawakan oleh teman-teman mengenai pegawai P3K yang ada di SMA 9 Sinjai itu akan kami proses, dan pada hari Senin itu akan kami lakukan pemanggilan Kepala Dinas Pendidikan yang terkait,” tegasnya.

Ketua Umum HMI Saintek, Muhammad Yasin, menegaskan kembali pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan. “Melalui aksi ini, HMI sebagai organisasi perjuangan, kita harus selalu senantiasa menjaga independensi kita sebagai kader dalam menjalankan fungsi mahasiswa sebagai sosial kontrol di tengah masyarakat dan senantiasa hadir dalam merespon ketimpangan yang terjadi baik secara nasional, regional maupun lokal. Karena hadirnya Himpunan Mahasiswa Islam di negeri ini itu berasaskan dua komitmen asasi, yakni berbicara tentang Keummatan dan Kebangsaan atau Keislaman dan Keindonesiaan,” harapnya.

Di akhir aksi, Awal Anugrah selaku Jenderal Lapangan menegaskan harapan mereka. “Aksi demonstrasi yang kami lakukan hari ini menjadi bentuk perlawanan dari kami, khususnya Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Sains dan Teknologi Cabang Gowa Raya. Apa yang kami sampaikan hari ini di depan gedung DPRD itu bisa ditindaklanjuti sebagaimana mestinya, itu harapan kami sebagai jembatan masyarakat.” Tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *