Peristiwa

Mantan Ketua Mapala Reinkarnasi Kritik Pengelolaan Sampah di Polman: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab

×

Mantan Ketua Mapala Reinkarnasi Kritik Pengelolaan Sampah di Polman: Pemerintah Harus Bertanggung Jawab

Sebarkan artikel ini

Polewali Mandar – Potretnusantara.co.id – Sampah kembali menjadi sorotan tajam di Kabupaten Polewali Mandar, khususnya di Kecamatan Wonomulyo. Kritik keras datang dari Herman Kadir, yang akrab disapa Hervol, mantan Ketua Umum Mapala Reinkarnasi. Menurutnya, hingga kini masalah pengelolaan sampah masih jauh dari harapan.

“Sampah masih menjadi polemik yang belum ada penyelesaian jelas. Hingga kini, pemerintah belum mengambil langkah konkret terkait pengelolaan dan penempatan titik Tempat Penampungan Sementara (TPS). Masyarakat terpaksa membuang sampah di kanal-kanal karena tidak ada TPS yang jelas. Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab atas ini? Tentu saja pemerintah,” tegas Hervol dalam wawancara pada Selasa (8/4/2025).

Hervol menambahkan, meskipun masyarakat diminta untuk membuang sampah pada tempatnya, seringkali mereka kebingungan karena tidak adanya lokasi TPS yang pasti. Akibatnya, kanal dan saluran air lainnya menjadi alternatif yang dipilih, meskipun hal ini jelas berdampak buruk bagi lingkungan.

“Saya sudah beberapa kali berdiskusi dengan pemerintah mengenai masalah ini. Jika memang masalah ini dianggap serius, kita harus fokus menyelesaikannya secara tuntas. Jangan biarkan masyarakat mencari solusi sendiri, karena yang terjadi justru semakin memperburuk keadaan, seperti yang terlihat dalam video-video yang beredar di media sosial. Harus ada upaya maksimal untuk menyelesaikan konflik Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) ini,” lanjutnya dengan tegas.

Menurut Hervol, setelah masalah TPA selesai, langkah selanjutnya adalah membentuk Tim Sadar Sampah. Tim ini bertugas untuk mengedukasi masyarakat dalam memilah sampah dengan benar—mulai dari sampah organik, anorganik, hingga residu. Pendampingan yang berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk membentuk kebiasaan baru pada masyarakat dalam menangani sampah.

“Jangan hanya mengandalkan imbauan kepada masyarakat dan penyediaan tong sampah, lalu membiarkannya begitu saja. Pendampingan itu penting, libatkan relawan, dan lakukan pendekatan yang sistematis. Jika kebiasaan memilah sampah sudah terbentuk, masyarakat akan melakukannya dengan sendirinya. Ini adalah langkah kecil yang bisa membantu mengatasi persoalan sampah di Polewali Mandar,” tutup Hervol dengan penuh harapan.

Dengan saran-saran konstruktif yang diajukan Hervol, diharapkan pemerintah Polewali Mandar dapat mengambil langkah konkret untuk menangani masalah sampah secara tuntas dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *