Pemilu

Jelang Pemilu Raya RT/RW, Pengalaman Pasutri, Prof Sukardi Weda dan Andi Rusbanna sebagai PJ Ketua RT

×

Jelang Pemilu Raya RT/RW, Pengalaman Pasutri, Prof Sukardi Weda dan Andi Rusbanna sebagai PJ Ketua RT

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Menjelang Pemilu Raya RT/RW yang akan digelar serentak di seluruh wilayah Kota Makassar pada Rabu, 3 Desember 2025, pasangan suami istri Prof Sukardi Weda dan Andi Rusbanna membagikan pengalaman mereka selama menjabat sebagai pejabat (PJ) dan penjabat sementara (PJS) Ketua RT di Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Selasa (2/12/2025).

Andi Rusbanna yang lebih dulu menjabat sebagai PJ RT 05/RW 05 selama sekitar empat tahun, kini menjadi calon tunggal Ketua RT 05/RW 05. Sementara itu, Prof Sukardi Weda menjabat sebagai PJS RT 04/RW 05 sejak Maret hingga Desember 2025. Keduanya mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga selama mengemban tugas pelayanan kepada warga.

Menurut Andi Rusbanna, hal utama yang harus dilakukan Ketua RT adalah membangun kekompakan dan kerja sama dengan sesama Ketua RT dan RW, serta menjaga hubungan baik dengan pemerintah kelurahan.

“Tidak boleh saling menjatuhkan dan jangan cari muka kepada lurah. Jika ada masalah, perbaiki dulu sebelum mengeluh,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya ketepatan waktu dalam melayani warga serta kemampuan Ketua RT untuk selalu hadir, mendengar keluhan, dan mencarikan solusi.

Sebagai Ketua KWT (Kelompok Wanita Tani), Andi Rusbanna juga menggagas penanaman berbagai tanaman di lingkungan kompleks yang hasilnya dijual untuk menambah kas RT dan sesekali dibagikan ke warga.

“Ketua RT itu pelayan warga. Tidak boleh banyak mengeluh, tapi menjadi tempat warga mengadu. Harus siap berkorban dan bekerja dengan tulus,” kata Andi Rusbanna.

Ia menuturkan, nilai-nilai pelayanan tersebut ia dapatkan sejak kecil dari keluarganya di Desa Panincong, Kabupaten Soppeng, ketika ayahnya menjabat Kepala Desa.

Prof Sukardi Weda, Guru Besar Universitas Negeri Makassar dan calon Rektor Universitas Hasanuddin, menyebut pengalaman menjadi Ketua RT sebagai “pengalaman luar biasa” karena dapat melayani masyarakat secara langsung.

“Menjadi Ketua RT/RW adalah lapangan amal salih. Ketua RT harus menjadi penggerak, memberi contoh, menjaga kebersihan lingkungan, dan memberikan pelayanan prima,” ujarnya.

Prof Sukardi menekankan bahwa Ketua RT tidak boleh berorientasi uang. Ia membagikan kisah saat seorang warga memberikan uang Rp100.000 sebagai tanda terima kasih atas bantuan pengurusan administrasi.

“Awalnya kami menolak karena pelayanan tidak boleh berbayar. Tetapi karena warga bersikeras, akhirnya uang itu kami masukkan ke kas RT untuk pengecatan kompleks,” katanya. Pengecatan tersebut kemudian dilakukan olehnya sendiri bersama seorang pekerja.

Selain itu, Sukardi juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam memberikan surat keterangan kepada warga. Ia menegaskan bahwa Ketua RT harus memeriksa ulang setiap permintaan agar tidak menyalahi aturan.

Menjelang pemilihan, keduanya kompak memberikan pesan kepada para calon Ketua RT dan RW.

“Layani warga dengan cepat, profesional, adil, dan berkualitas,” ujar Andi Rusbanna.

Sementara Prof. Sukardi menambahkan bahwa Ketua RT harus siap hadir menyelesaikan persoalan warga, termasuk konflik keluarga.

“Ketua RT harus hadir sebagai solusi,” tegasnya.

Pemilu Raya RT/RW di Kota Makassar diharapkan dapat menghasilkan pemimpin lingkungan yang amanah dan mampu memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *