Advertorial

ASN Sulbar Ukur Kemampuan Digital, Hasilnya Masuk Kategori Baik

×

ASN Sulbar Ukur Kemampuan Digital, Hasilnya Masuk Kategori Baik

Sebarkan artikel ini
Foto/Isitimewa, ASN Sulbar Ukur Kemampuan Digital, Hasilnya Masuk Kategori Baik.

MAMUJU, POTRETNUSANATARA.co.id – Transformasi digital di lingkungan pemerintahan terus digenjot. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) mencatat langkah progresif dengan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang melaksanakan pengukuran kompetensi digital bagi ASN dan Non-ASN.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, bekerja sama dengan BBPSDM Kominfo Makassar, dan dirangkaikan dengan Penutupan Pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) di Gedung Graha Sandeq, Kantor Gubernur Sulbar, Jumat (17/10/2025).

Hasilnya? Sebanyak 11.869 peserta dinilai dengan rata-rata skor 2,76 yang mendapat predikat “baik”, menunjukkan kesiapan aparatur sipil di Sulbar dalam menghadapi era digital.

“Inilah pentingnya data. Kalau datanya tepat, maka keputusan yang diambil pun tepat,” tegas Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) saat menanggapi hasil pengukuran tersebut.

Menurut SDK, data kompetensi digital ini akan menjadi acuan penting dalam menyusun kebijakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan pemerintahan.

Menariknya, 31 persen peserta dengan hasil baik berasal dari kelompok usia produktif, atau sekitar 4.713 orang. Ini menunjukkan bahwa generasi kerja aktif di Pemprov Sulbar cukup siap untuk menjalankan peran dalam sistem pemerintahan digital yang terus berkembang.

“Kami bangga dengan partisipasi tinggi dalam pengukuran ini. Tingkat partisipasi mencapai 98,8 persen dari 47 satuan kerja,” ungkap Plt Kepala Dinas Kominfo Sulbar, Muhammad Ridwan Djafar.

Ridwan menekankan bahwa pengukuran ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah konkret dalam menyiapkan ASN dan Non-ASN menghadapi perubahan digital secara sistematis dan terukur.

Pengukuran kompetensi digital ini mengacu pada kerangka internasional, yaitu Digital Competence Framework (DigComp) yang disusun oleh Uni Eropa. Framework ini menilai lima area utama kompetensi digital:

Informasi dan literasi data

Komunikasi dan kolaborasi

Pembuatan konten digital

Keamanan digital

Pemecahan masalah menggunakan teknologi

“Framework ini memberi gambaran objektif tentang kekuatan dan kelemahan kompetensi digital para pegawai. Hasilnya akan menjadi dasar untuk merancang pelatihan yang lebih fokus dan relevan,” tambah Ridwan.

Beberapa area yang dinilai masih perlu perhatian lebih adalah keamanan digital, pembuatan konten, dan kemampuan problem solving digital.

Hasil pengukuran ini akan menjadi landasan kebijakan pengembangan SDM digital Sulbar. Program pelatihan lanjutan akan dirancang berdasarkan hasil ini, guna memastikan peningkatan kapasitas secara merata dan berkelanjutan.

Kepala BBPSDM Kominfo Makassar, Baso Saleh, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan pelaksanaan program ini di Sulbar.

“Kolaborasi yang terjalin dengan Pemprov Sulbar sangat baik. Hasil ini semoga jadi rujukan penting dalam merancang kebijakan transformasi digital ke depan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *