Kesehatan

RSUD Sulbar Edukasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Jantung

×

RSUD Sulbar Edukasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Jantung

Sebarkan artikel ini

MAMUJU, Potretnusantara.co.id – Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Sulawesi Baratmenggelar sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung. Kegiatan ini berlangsung di hadapan para, Selasa (16/9/2025).

Direktur RSUD Sulbar, dr. Marintani Erna Dochri, menjelaskan bahwa edukasi tersebut sejalan dengan misi ke-3 Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yakni membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter. Menurutnya, kesehatan jantung yang terjaga akan berdampak langsung pada produktivitas masyarakat.

“Dengan tubuh yang sehat, terutama jantung yang kuat, masyarakat dapat lebih optimal dalam bekerja, belajar, dan berperan aktif dalam kehidupan sosial,” ujar dr. Marintani.

Hadir sebagai narasumber, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Sulbar, dr. Mirsa Safaryuni, membawakan materi bertajuk ‘Mulai Bergerak, Wujudkan Jantung yang Lebih Sehat’. Ia mengingatkan bahwa penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia, dengan lebih dari 20,5 juta jiwa meninggal setiap tahun.

“Orang yang jarang berolahraga memiliki risiko dua kali lipat menderita penyakit jantung dibandingkan mereka yang aktif. Bahkan pelari memiliki risiko 45% lebih rendah mengalami kematian akibat penyakit jantung,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, olahraga rutin dapat menjaga berat badan ideal, menurunkan tekanan darah, memperkuat otot dan tulang, meningkatkan stamina, memperbaiki mood, serta kualitas tidur.

Menurutnya, jenis olahraga yang baik untuk kesehatan jantung bisa mengikuti prinsip FITT, seperti jalan santai, bersepeda, lari, berenang, tenis, angkat beban, senam, hingga menari. Aktivitas ini dianjurkan dilakukan 3–5 kali seminggu dengan durasi minimal 30 menit per sesi.

“Jika tidak memungkinkan 30 menit sekaligus, bisa dibagi menjadi dua kali 15 menit. Targetnya 150 menit atau 2,5 jam per minggu. Jangan lupa memantau denyut nadi dengan cara sederhana, yakni meraba nadi sendiri, dengan target 50–70% dari nadi maksimum,” jelasnya.

Edukasi ini diharapkan mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan jantung melalui gaya hidup aktif, pola makan seimbang, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 

(Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *