DaerahNews

Polres Pangkep Amankan Penyusup Bersenjata Tajam, Aksi Aliansi Mahasiswa di DPRD Pangkep Berakhir Damai

×

Polres Pangkep Amankan Penyusup Bersenjata Tajam, Aksi Aliansi Mahasiswa di DPRD Pangkep Berakhir Damai

Sebarkan artikel ini

Pangkep, Potretnusantara.co.id – Aksi unjuk rasa yang digelar aliansi Mahasiswa Pangkep berlangsung dengan penjagaan ketat aparat kepolisian. Meski sempat diwarnai insiden masuknya seorang remaja yang diduga penyusup, jalannya aksi tetap berakhir damai setelah mahasiswa menggelar dialog dengan jajaran DPRD Pangkep dengan “Tudang Sipulung” di depan Kantor DPRD, Senin (1/9/2025).

Awalnya, massa mahasiswa menggelar orasi di depan Polres Pangkep. Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kebijakan publik di daerah. Situasi sempat tegang ketika aparat menemukan seorang pemuda yang mencoba bergabung ke dalam barisan demonstran.

Remaja tersebut berinisial AR (16), masih berstatus pelajar. Kecurigaan muncul lantaran AR tidak dikenal oleh kelompok mahasiswa penyelenggara aksi. Saat dilakukan pemeriksaan, polisi menemukan sebilah cerulit, busur dan lima anak panah di dalam tas yang dibawanya.

Kasi Humas Polres Pangkep, AKP Imran, menegaskan bahwa penangkapan itu dilakukan demi mencegah potensi

“Pemuda ini tidak tercatat sebagai bagian dari massa mahasiswa. Setelah diperiksa, didapati sejumlah senjata tajam di dalam tasnya. Saat ini, yang bersangkutan sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Imran.

Ia menambahkan, motif AR membawa senjata tersebut masih dalam pendalaman. “Kami belum bisa memastikan maksud dan tujuannya. Namun untuk sementara, tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Polres Pangkep.” sambungnya.

Di sisi lain, jalannya aksi mahasiswa tetap berlangsung dengan tertib. Setelah menyampaikan orasi, mahasiswa menggelar tudang sipulung atau dialog terbuka bersama Ketua DPRD Pangkep, H. Abd Haris Gani, didampingi sejumlah anggota dewan. Dalam pertemuan itu, mahasiswa menitipkan 11 poin tuntutan dan pernyataan sikap untuk diperjuangkan di tingkat legislatif.

Situasi yang sempat tegang pun kembali mencair. Aparat kepolisian tetap melakukan pengawalan hingga aksi benar-benar selesai. Pada akhirnya, kegiatan yang berpotensi menimbulkan gesekan ini berakhir dengan cara yang humanis, tanpa ada benturan antara mahasiswa dan aparat.

Dengan kejadian tersebut, pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak mudah terprovokasi atau membawa benda berbahaya dalam kegiatan unjuk rasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *