News

Soppeng Menggugat dengan Damai: Forkopimda Hadir, Aspirasi Disuarakan, Korban Didoakan

×

Soppeng Menggugat dengan Damai: Forkopimda Hadir, Aspirasi Disuarakan, Korban Didoakan

Sebarkan artikel ini

Soppeng, Potretnusantara.co.id – Suasana berbeda tampak di Kabupaten Soppeng pada Senin (1/9/2025). Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Soppeng bersama elemen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) turun ke jalan dalam aksi damai yang digelar di dua titik strategis: depan Polres Soppeng dan Kantor DPRD Kabupaten Soppeng.

Alih-alih menghadapi barisan aparat, massa justru disambut hangat oleh hampir seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Momen langka terjadi saat para pejabat daerah duduk bersila bersama demonstran di pelataran Kantor DPRD, membuka ruang dialog terbuka yang penuh kehangatan dan kesetaraan.

Ketua DPRD Soppeng, Andi Muhammad Farid, mengajak massa berdiskusi langsung di halaman kantor dewan.

“Saya rasa untuk lebih terbuka demi menjaga kondusif, kita duduk melantai saja di sini, menyampaikan dan berdiskusi apa yang menjadi tuntutan kawan-kawanku sekalian pada hari ini. Supaya kita dapat mencari solusi bersama agar bisa tersampaikan mulai dari tingkat provinsi hingga ke pusat,” ujar Farid di hadapan peserta aksi.

Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Bupati Soppeng H. Suwardi Haseng, Wakil Bupati Ir. Selle KS Dalle, Dandim 1423/Soppeng Letkol Inf Reinhard Haposan Manurung, Kapolres AKBP Aditya Pradana, hingga Kajari Salahuddin dan beberapa anggota DPRD Soppeng, semakin menegaskan komitmen Forkopimda untuk mendengar suara rakyat.

Tak hanya berdialog, suasana haru menyelimuti aksi saat Anggota DPRD Dr. Syamsuddin memimpin doa bersama untuk para korban yang wafat dalam insiden yang menjadi latar belakang aksi.

“Marilah kita sama-sama mendoakan kepada saudara-saudara kita yang telah wafat terkait dengan insiden kemarin. Mudah-mudahan, insya Allah, akan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah Subhanahu Wata’ala,” tuturnya khidmat sebelum melanjutkan doa dalam bahasa Arab.

Empat Tuntutan dan Satu Seruan Perdamaian

Dalam tuntutannya, Nursalin, selaku Jenderal Lapangan aksi, membacakan pernyataan sikap yang ditujukan kepada pemerintah pusat dan DPR.

“Teriring salam dan doa semoga Allah Subhanahu Wata’ala melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua dalam menjalankan aktivitas dan rutinitas sehari-hari, amin. Menindaklanjuti situasi dan kondisi kebangsaan yang sedang terjadi hari ini, maka dengan ini kami dari Aliansi Soppeng Menggugat menyatakan sikap sebagai berikut.”

Berikut empat poin utama tuntutan massa:

Menolak tunjangan rumah bagi anggota DPR RI.

Mendesak pengesahan Revisi Undang-Undang Perampasan Aset.

Menuntut transparansi anggaran reses anggota DPR.

Mendorong revisi Undang-Undang Kepolisian.

Sebagai penutup, massa juga menyerukan pentingnya menjaga stabilitas daerah.

“Adapun poin kelima yaitu mengajak kepada seluruh Forkopimda, mari kita bersama-sama menjaga Kabupaten Soppeng, menjaga kedamaian, menjaga keamanan, jangan ada berpecah belah antara kita. Karena kita tidak mau di antara kita ada yang tercederai,” pungkas Nursalin.

Usai menyampaikan aspirasi, massa bergerak ke masjid terdekat untuk melaksanakan shalat gaib, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para korban yang telah wafat dalam insiden sebelumnya.

Aksi damai ini tak hanya meninggalkan catatan tuntutan, tapi juga jejak harmoni antara rakyat dan pemimpin daerah bahwa dialog dan doa bisa menjadi jembatan menuju perubahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *