News

Ricuh di Mamuju! Gas Air Mata Warnai Aksi Bubarkan DPR

×

Ricuh di Mamuju! Gas Air Mata Warnai Aksi Bubarkan DPR

Sebarkan artikel ini
Peserta aksi mencoba menerobos barisan pengamanan di DPRD Sulbar (dok/Istimewa)

Mamuju, Potretnusantara.co.id– Ribuan massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dan elemen masyarakat menggeruduk Kantor DPRD Sulawesi Barat, Minggu (31/8/2025).

Aksi yang berlangsung sejak sore itu memadati kawasan sekitar gedung dewan dengan pengawalan ketat aparat keamanan.

Dalam aksinya, massa menyuarakan tuntutan utama, yakni pembubaran DPR. Desakan tersebut muncul buntut dari pernyataan sejumlah anggota DPR RI yang dinilai melukai hati rakyat Indonesia.

Salah satunya adalah pernyataan kontroversial dari anggota DPR Fraksi NasDem, Ahmad Syahroni, yang menyebut rakyat dengan sebutan “tolol” saat menanggapi wacana pembubaran DPR.

“Kehadiran kami di sini merupakan bentuk perlawanan terhadap para penguasa di negeri ini,” teriak salah satu orator aksi.

Aksi ini juga disebut sebagai bagian dari demonstrasi serentak di berbagai daerah di Indonesia dengan isu yang sama.

Anggota Polisi saat mencoba menangkap salah seorang pendemo

Selain memprotes pernyataan kontroversial, massa juga menuntut transparansi dan akuntabilitas anggaran DPR. Mereka menilai gaji serta tunjangan anggota DPR terlalu tinggi dan tidak relevan dengan kondisi ekonomi rakyat.

“Gaji dan fasilitas DPR hanya membebani masyarakat. Sudah saatnya lembaga itu dibubarkan,” ujar seorang peserta aksi.

Situasi sempat memanas ketika aparat kepolisian mencoba membubarkan peserta aksi dengan menembakkan gas air mata ke arah mereka. Tindakan itu memicu kericuhan di sekitar gedung DPRD Sulbar.

Sejumlah pendemo terlibat saling dorong dengan aparatc, dan saling lempar batu, Suasana pun sempat ricuh sebelum akhirnya kembali kondusif.

Dalam insiden tersebut, polisi mengamankan enam orang yang diduga melakukan tindakan anarkis. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan singkat, keenamnya telah dipulangkan.

“Benar, ada 6 orang yang kami amankan. Setelah diperiksa, mereka sudah dipulangkan,” kata Kasi Humas Polresta Mamuju saat dikonfirmasi wartawan.

Pihak peserta aksi menegaskan bahwa gerakan mereka tidak berhenti sampai di sini. Mereka menyatakan bakal kembali turun dengan massa yang lebih besar hingga tuntutan pembubaran DPR mendapat respon.

“Kami akan terus melawan. Jika hari ini belum didengar, kami akan datang lagi dengan jumlah lebih banyak,” tegas salah satu koordinator lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *