PendidikanSulBar

Memetakan Potensi SDA Desa Bonehau Lewat KKN Unimaju

×

Memetakan Potensi SDA Desa Bonehau Lewat KKN Unimaju

Sebarkan artikel ini
Foto/Istimewa, Mahasiswa KKN Unimaju bersama warga Desa Bonehau (Olahan Jantung Pisang Jadi Abon)

MAMUJU, Potretnusantara.co.id – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) Angkatan V yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bonehau, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal dengan mengembangkan inovasi pangan berupa abon dari jantung pisang.

Desa Bonehau dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah. Tanaman pisang tumbuh subur di kebun dan pekarangan warga. Namun, pemanfaatan jantung pisang selama ini masih terbatas. Sebagian besar warga hanya mengolahnya sebagai sayur atau pakan ternak, bahkan kerap dianggap limbah.

Melihat peluang tersebut, mahasiswa KKN Unimaju menginisiasi pelatihan pembuatan abon jantung pisang. Program ini diharapkan menjadi alternatif olahan pangan sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

Jantung Pisang, siap olah jadi abon, melalui karya KKN Unimaju

“Selama ini masyarakat hanya mengenal jantung pisang untuk sayur. Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa jantung pisang bisa diolah menjadi abon bernilai jual,” kata salah satu mahasiswa KKN, Kamis (21/8/2025).

Proses pembuatan abon dimulai dengan memilih jantung pisang segar, kemudian direbus untuk menghilangkan rasa pahit dan getah. 

Setelah diperas dan disuwir, bahan dicampur dengan bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, serai, lengkuas, daun salam, garam, dan gula merah. Adonan dimasak hingga kering dengan tekstur menyerupai abon daging.

Produk yang dihasilkan dikemas secara higienis menggunakan plastik kedap udara atau standing pouch bersegel, agar lebih tahan lama dan menarik secara tampilan.

Kegiatan ini disambut positif warga Desa Bonehau. Selain menambah keterampilan, inovasi ini juga dinilai berpotensi menjadi produk unggulan desa yang mendukung kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.

“Inovasi ini menjadi langkah awal penting dalam membangun desa berbasis potensi lokal serta mendukung pembangunan berkelanjutan,” tambah mahasiswa tersebut.

Editor: Dino

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *