PendidikanPeristiwaSulSel

KKNT Unhas Inovasi Puding Kelor untuk Cegah Stunting pada Balita di Desa Bontoraja

×

KKNT Unhas Inovasi Puding Kelor untuk Cegah Stunting pada Balita di Desa Bontoraja

Sebarkan artikel ini

Bulukumba, Potretnusantara.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan bertemakan ketahanan pangan dan pencegahan stunting di Desa Bontoraja, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Selasa (29/7/2025).

Salah satu kegiatan utama dalam acara ini adalah demonstrasi pembuatan camilan sehat berbahan dasar kelor, berupa puding kelor, yang bertujuan untuk mengatasi masalah stunting pada balita.

Marshanda Nurul, salah seorang pemateri, menjelaskan bahwa inovasi ini memberikan alternatif bagi orang tua untuk memanfaatkan pangan lokal yang bergizi tinggi dengan harga yang ekonomis.

“Demonstrasi ini adalah langkah awal pencegahan stunting, dimulai dari lingkungan keluarga,” ujarnya.

Lebih dalam Marshanda menjelaskan lebih lanjut bahwa Moringa oleifera, atau daun kelor, dikenal sebagai sumber pangan lokal yang kaya gizi dan dapat membantu mengatasi malnutrisi. Kandungan gizinya luar biasa, antara lain vitamin C yang tujuh kali lebih banyak dari jeruk, vitamin A empat kali lebih banyak dari wortel, kalsium empat kali lebih banyak dari susu, kalium tiga kali lebih banyak dari pisang, serta protein dua kali lebih banyak dibandingkan makanan pokok lainnya.

“Puding daun kelor ini mudah dibuat di rumah dengan proses yang sederhana. Daun kelor yang telah dicuci bersih diblender bersama air dan daun pandan, kemudian dicampur dengan susu cair (atau santan), gula dan agar-agar. Adonan dimasak hingga mendidih, dituangkan ke dalam cetakan, dan didinginkan,” jelas Marshanda.

Dia menambahkan bahwa jika ingin rasa yang lebih creamy, bisa ditambahkan fla vanila. Puding kelor ini tidak hanya lezat, tetapi juga ramah bagi anak-anak dan dapat membantu meningkatkan asupan gizi mereka.

Warga desa, termasuk ibu-ibu PKK dan orang tua siswa dari TK Al-Fatanah, menyambut antusias acara ini.

“Ini merupakan inovasi yang tepat. Saya baru pertama kali mendengar tentang puding ini. Bahan-bahannya mudah didapat, dan cara pembuatannya juga ekonomis. Kami bahkan dibagikan flyer cara membuatnya dan foto-foto supaya bisa mencobanya di rumah,” ujar salah satu orang tua yang hadir.

Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang memiliki anak usia dini dan mereka sangat antusias dengan inovasi ini. Para ibu PKK dan kader posyandu, yang sering terlibat dalam program pencegahan stunting, diharapkan dapat menyebarluaskan informasi ini ke masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan mengurangi angka stunting di Kabupaten Bulukumba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *