PendidikanPeristiwaSulSel

Mahasiswa KKN-T Unhas Kenalkan Akuaponik Sederhana untuk Dukung Pangan Mandiri

×

Mahasiswa KKN-T Unhas Kenalkan Akuaponik Sederhana untuk Dukung Pangan Mandiri

Sebarkan artikel ini

Maros, Potretnusantara.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 114 menggelar sosialisasi dan pelatihan sistem akuaponik sederhana di Dusun Biring Je’ne, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Rabu (6/8/2028).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bertema Inovasi Pangan Mandiri, yang dilaksanakan di rumah Kepala Dusun Biring Je’ne. Sistem akuaponik yang diperkenalkan menggabungkan budidaya ikan lele dan tanaman kangkung secara terpadu dalam satu ekosistem berkelanjutan.

Program ini diinisiasi oleh Nadila, mahasiswa dari Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait sistem pangan mandiri berbasis teknologi ramah lingkungan,” ujar Nadila.

Pelatihan yang disampaikan mencakup dua metode sistem akuaponik:

  1. Akuaponik Media Ember (Budikdamber)
    Sistem ini memanfaatkan ember sebagai wadah budidaya ikan lele, sementara tanaman kangkung tumbuh di atasnya menggunakan media tanam sederhana. Metode ini cocok diterapkan di lingkungan rumah tangga dengan lahan terbatas.
  2. Akuaponik Kolam Terpal Sistem ini menggunakan kolam terpal sebagai media budidaya ikan. Tanaman kangkung ditanam dalam sistem hidroponik di atas kolam, dengan media tanam berupa sabut kelapa.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh warga setempat, Ketua Kelompok Tani, penyuluh pertanian, ibu rumah tangga, hingga anak-anak. Antusiasme warga terlihat saat sesi diskusi berlangsung, terutama terkait pemeliharaan tanaman dalam sistem akuaponik.

Menanggapi pertanyaan warga soal penyemprotan pupuk, Nadila menjelaskan:

“Penggunaan pupuk sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan dapat mengganggu kualitas air dan kesehatan ikan. Sebagai gantinya, tanaman cukup disiram menggunakan air dari kolam atau ember, karena air tersebut sudah mengandung nutrisi alami dari sisa pakan dan feses ikan,” jelas Nadila.

Sistem akuaponik sederhana ini dinilai mampu menjadi solusi praktis untuk mendukung ketahanan pangan desa. Selain ramah lingkungan dan efisien, sistem ini memberikan hasil ganda berupa panen ikan dan tanaman sekaligus.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNHAS berharap masyarakat dapat mengadopsi sistem akuaponik sebagai langkah awal membangun budaya pangan mandiri dan meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan sumber daya berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *