AdvertorialSulBar

69 Calon Paskibraka Sulbar Jalani Pemusatan Pembinaan Jelang HUT RI ke-80

×

69 Calon Paskibraka Sulbar Jalani Pemusatan Pembinaan Jelang HUT RI ke-80

Sebarkan artikel ini

Mamuju, Potretnusantara.co.id – Sebanyak 69 calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Sulawesi Barat resmi menjalani pemusatan pembinaan dalam rangka persiapan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan ini dimulai pada Minggu, 3 Agustus 2025, dan akan berlangsung hingga 18 Agustus mendatang.

Para peserta terdiri dari 45 putra dan 24 putri terpilih dari enam kabupaten se-Sulbar. Mereka akan menjalani karantina dan latihan intensif untuk mempersiapkan diri menjadi bagian dari pengibar bendera pada upacara peringatan HUT RI tingkat provinsi.

Pembukaan pemusatan pelatihan berlangsung di Hotel Malaqbi, Mamuju, diawali dengan prosesi Tantingan sebagai bentuk penyambutan resmi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulbar, Sunusi Usman, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi titik awal pembinaan karakter dan kedisiplinan para calon Paskibraka.

“Mereka kami terima secara resmi, dan mulai hari ini menjalani rutinitas yang ketat untuk membentuk mental, fisik, dan nasionalisme mereka,” ujar Sunusi, Minggu (3/8/2025).

Selama masa karantina, para peserta menjalani jadwal yang padat, dimulai sejak sebelum Subuh dengan salat berjamaah dan senam pagi. Dilanjutkan dengan latihan baris-berbaris di Lapangan Anjungan Pantai Manakarra sebagai agenda utama dari pagi hingga siang hari.

“Setelah istirahat malam, mereka tetap mengikuti kegiatan tambahan hingga pukul 22.00. Waktu istirahat dibatasi agar mereka bisa fokus menjalani proses ini secara maksimal,” tambahnya.

Sunusi juga menegaskan bahwa Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), dan Wakil Gubernur, Salim S Mengga, memberikan arahan khusus kepada Kesbangpol untuk bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan pembinaan.

“Tanggung jawab sepenuhnya berada di pundak Kesbangpol, namun tentu saja tetap melibatkan kolaborasi dengan instansi terkait. Arahan dari Gubernur sangat jelas, agar semua kekurangan bisa diantisipasi dengan baik dan kegiatan berjalan sesuai harapan,” jelasnya.

Sebagai bagian dari pembinaan mental dan spiritual, seluruh kegiatan diawali dan diakhiri dengan doa bersama. Hal ini diharapkan dapat memberikan ketenangan serta memperkuat nilai kebersamaan dan semangat nasionalisme para peserta. (*Rls).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *