PendidikanPeristiwaSulSel

“TINOSU” Gaungkan Gizi Anak: Mahasiswa Unhas Ajak Siswa SD di Desa Tino Jeneponto Minum Susu Setiap Hari

×

“TINOSU” Gaungkan Gizi Anak: Mahasiswa Unhas Ajak Siswa SD di Desa Tino Jeneponto Minum Susu Setiap Hari

Sebarkan artikel ini

Jeneponto, Potretnusantara.co.id – Upaya meningkatkan kesadaran gizi sejak dini terus digencarkan melalui pendekatan edukatif yang kreatif dan menyenangkan. Sebuah program bertajuk “TINOSU” (Tino Suka Susu) hadir membawa semangat perubahan di SDN 5 Tino, Desa Tino, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Kamis (24/7/2025).

Program ini dilaksanakan oleh Moh. Ardiansyah Aini, mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Hasanuddin (Unhas) yang juga bertugas sebagai Koordinator Desa dalam Program KKN Profesi Kesehatan. Kegiatan edukatif ini menyasar 30 siswa kelas 1 hingga 3 SD, dengan tujuan membentuk kebiasaan minum susu setiap hari sebagai langkah awal mencegah stunting dan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.

“Minum susu setiap pagi bisa bikin badan sehat, tulang kuat, dan otak makin pintar,” ujar Ardiansyah saat memberikan penyuluhan di depan para siswa.

Materi yang disampaikan mencakup:

  • Pengenalan susu dan asal-usulnya,
  • Manfaat susu bagi pertumbuhan dan kekebalan tubuh,
  • Kandungan penting dalam susu seperti kalsium, protein, dan vitamin,
  • Kebiasaan baik minum susu setiap hari,
  • Cara memilih dan menyimpan susu yang aman.

Penyuluhan ini dikemas secara interaktif dan ramah anak, dengan menggunakan gambar kartun hewan ternak, video proses pemerahan susu, serta kuis ringan yang mendorong partisipasi aktif siswa. Suasana kelas pun terasa meriah dan penuh semangat.

“Saya senang karena belajar sambil minum susu,” ucap Naya, siswi kelas 1, dengan senyum ceria.

Kegiatan ditutup dengan pembagian susu UHT gratis dan stiker edukatif bertuliskan “Saya Anak Hebat, Saya Suka Susu!”, sebagai bentuk dukungan terhadap perilaku gizi positif.

Melalui Program TINOSU, mahasiswa KKN tidak hanya berbagi ilmu, tapi juga menyentuh langsung kehidupan anak-anak desa dengan pendekatan yang menyenangkan. Harapannya, edukasi ini dapat ditindaklanjuti oleh guru dan orang tua, sehingga kebiasaan minum susu tidak hanya berhenti di sekolah, tetapi juga diterapkan secara konsisten di rumah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *