PendidikanPeristiwaSulSel

Lilin Aromaterapi dari Jelantah: Inovasi Mahasiswa KKN Unhas di Tompo Bulu

×

Lilin Aromaterapi dari Jelantah: Inovasi Mahasiswa KKN Unhas di Tompo Bulu

Sebarkan artikel ini

Pangkep, Potretnusantara.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 memperkenalkan inovasi ramah lingkungan melalui pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah, di Desa Tompo Bulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, Senin (21/7/2025).

Kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah, agar menjadi produk yang bernilai guna dan ramah lingkungan.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga, seperti minyak jelantah, yang selama ini dianggap tidak berguna,” ujar Rahmawati, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam pelatihan ini.

Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat berdampak buruk bagi lingkungan, khususnya tanah pertanian.

“Mayoritas masyarakat Tompo Bulu adalah petani. Apabila minyak jelantah dibuang sembarangan, maka akan berpengaruh pada tanah. Minyak jelantah dapat menutup pori-pori tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman,” tambah Rahmawati.

Pelaksanaan kegiatan melibatkan seluruh anggota tim KKN-T Unhas Gel. 114 bersama masyarakat setempat, terutama ibu rumah tangga dan perangkat desa. Rangkaian kegiatan dimulai dari survei potensi limbah rumah tangga, dilanjutkan penyuluhan mengenai bahaya minyak jelantah. Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dilaksanakan mulai dari proses penyaringan, pencampuran bahan, pewarnaan, hingga pencetakan lilin. Produk hasil pelatihan kemudian dibagikan kepada peserta sebagai contoh.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Tompo Bulu, aparat desa, perwakilan PKK, serta tokoh masyarakat. Abd.Kadir Hakim .S.Pd.i., M.Pd, Kepala Desa mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah positif dalam pemberdayaan ekonomi kreatif yang berwawasan lingkungan.

“Kami berharap ini bisa menjadi peluang baru bagi warga untuk menghasilkan produk bernilai dan menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Abd. Kadir Hakim.

Melalui pelatihan ini, warga tidak hanya belajar menjaga lingkungan, tetapi juga mendapatkan keterampilan baru yang dapat menjadi peluang usaha. Lilin aromaterapi dari minyak jelantah kini menjadi solusi kecil yang memberi dampak besar, baik bagi lingkungan maupun perekonomian desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *