PendidikanPeristiwaSulSel

Eco Paving Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKNT Unhas Edukasi Warga Bonto Birao Atasi Sampah

×

Eco Paving Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKNT Unhas Edukasi Warga Bonto Birao Atasi Sampah

Sebarkan artikel ini

Pangkep, Potretnusantara.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Unhas dari Program Studi Teknik Sipil melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan bertema “Penerapan Eco Paving dari Limbah Rumah Tangga: Infrastruktur Hijau untuk Desa Bonto Birao” pada Jumat (1/8/2025), di Balai Pertemuan Desa Bonto Birao, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengedukasi warga mengenai pengolahan limbah rumah tangga menjadi produk bermanfaat, khususnya dalam bidang konstruksi berkelanjutan.

Sebagai pemateri utama, La Ode Muhammad Rezki Maulana Zilu, mahasiswa Teknik Sipil, menjelaskan secara teknis proses pembuatan Eco Paving yang aplikatif dan mudah diterapkan.

“Pelatihan ini memfokuskan pada pembuatan paving block ramah lingkungan (Eco Paving) dengan memanfaatkan limbah rumah tangga seperti plastik bekas dan oli sisa sebagai bahan utama. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan mengatasi permasalahan sampah di lingkungan perdesaan, tetapi juga mendorong terciptanya peluang usaha baru yang berkelanjutan bagi warga setempat,” ungkap La Ode.

Kegiatan ini melibatkan mahasiswa KKN, warga Desa Bonto Birao, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta perwakilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Lokasi pelaksanaan dipilih karena mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan menjadi pusat kegiatan kemasyarakatan desa.

Tingginya volume limbah rumah tangga, terutama plastik dan oli bekas yang belum dikelola secara optimal, menjadi latar belakang pelaksanaan pelatihan ini. Di sisi lain, kondisi infrastruktur desa yang masih memerlukan peningkatan mendorong perlunya solusi berbasis lingkungan dengan teknologi sederhana seperti Eco Paving.

Pelatihan dilakukan secara partisipatif. Masyarakat terlebih dahulu diperkenalkan dengan konsep dasar Eco Paving melalui pemaparan materi. Selanjutnya, dilakukan demonstrasi langsung mulai dari pencampuran bahan, pencetakan paving block, hingga diskusi interaktif terkait tantangan dan peluang penerapannya di tingkat lokal.

Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta rencana beberapa peserta untuk menerapkan teknologi tersebut secara mandiri. Salah satu peserta, Riskan, menyampaikan:

“Workshop ini sangat inovatif dan menarik, tetapi saya ingin mengetahui apakah inovasi ini bisa bertahan dengan kekuatan berapa ton?” ujarnya.

Pertanyaan tersebut mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap keberlanjutan dan ketahanan produk yang diperkenalkan.

Kegiatan ditutup dengan harapan agar Eco Paving tidak hanya menjadi program jangka pendek, tetapi dapat berkembang menjadi bagian dari identitas desa sebagai pelopor infrastruktur hijau berbasis masyarakat. Penyelenggara menegaskan bahwa edukasi dan pengembangan lanjutan akan terus dilakukan agar Desa Bonto Birao menjadi model desa ramah lingkungan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *