PendidikanPeristiwa

Mahasiswa KKN Unhas Edukasi Warga Beroanging Cegah Stunting Lewat Olahan Kelor

×

Mahasiswa KKN Unhas Edukasi Warga Beroanging Cegah Stunting Lewat Olahan Kelor

Sebarkan artikel ini

Jeneponto, Potretnusantara.co.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Kesehatan Universitas Hasanuddin (Unhas) Angkatan 67 menggelar kegiatan edukasi bertajuk “Cegah Stunting dengan TOGA: Edukasi Gizi Herbal dari Rumah Sendiri”, di Kantor Desa Beroanging, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sabtu (26/7/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 17 peserta yang terdiri dari ibu hamil dan ibu balita dari berbagai posyandu di wilayah tersebut. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya para ibu, tentang pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA), terutama daun kelor, sebagai alternatif alami untuk mencegah stunting pada anak.

Acara diawali dengan pembukaan dan sesi pre-test, dilanjutkan penyampaian materi oleh Siti Puji Dian, mahasiswa KKN. Ia menjelaskan kandungan gizi daun kelor, manfaatnya untuk kesehatan ibu dan anak, serta berbagai olahan makanan berbasis kelor seperti teh kelor. Penyampaian materi berlangsung interaktif, dibantu media presentasi yang mudah dipahami peserta.

Untuk meningkatkan antusiasme, panitia menyisipkan permainan edukatif seputar TOGA. Peserta yang aktif mendapat hadiah sebagai bentuk apresiasi. Setelah sesi utama, kegiatan ditutup dengan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman.

“Saya senang karena dijelaskan berbagai kreasi olahan dari daun kelor. Selama ini kami hanya memasaknya sebagai sayur bening,” ujar Musdalifah, Kepala Puskesmas Pembantu sekaligus istri Kepala Desa Beroanging.

Ketua Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Beroanging, Sandra Devi, juga memberikan tanggapan positif.

“Edukasi ini sangat bermanfaat bagi ibu hamil dan ibu balita. Banyak dari mereka sebelumnya tidak mengetahui manfaat kelor. Sekarang mereka lebih paham kandungan gizi dan cara pengolahannya,” katanya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh pihak ketua puskesmas pembantu (PUSTU) dan ketua kader pembangunan masyarakat (KPM). Mahasiswa KKN berharap edukasi ini mendorong pemanfaatan kelor dalam menu harian keluarga, serta menjadi langkah awal pencegahan stunting sejak dini melalui pendekatan berbasis lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *