Makassar, Potretnusantara.co.id – Sehari menjelang Pelantikan secara Serentak Ketua RT/RW terpilih hasil Pemilihan Serentak Ketua RT/RW se-Makassar, Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin, SH, yang juga Walikota Makassar didampingi oleh Wakil Walikota Makassar mengumumkan ke publik dengan tegas bahwa tidak boleh lagi ada penggunaan petasan di malam penggantian tahun baru.
Hal senada juga dilakukan di Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, Riau, Lampung, dan lain-lain.
Kebijakan ini diapresiasi oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, akademisi, publik, dan lain-lain. Salah satu akademisi yang juga guru besar Universitas Negeri Makassar (UNM), menyambut dengan baik kebijakan Walikota Makassar tersebut.
Menurut Prof Sukardi Weda, bermain petasan atau kembang api di malam tahun baru atau pergantian tahun memiliki dampak negatif dan memberikan mudarat yang tidak sedikit. Tidak sedikit malapetaka yang terjadi di malam pergantian tahun, seperti kebakaran, korban cacat seumur hidup akibat terkena percikan api petasan yang acapkali meledak di tangan dan menyebabkan tangan dan bagian tubuh lainnya hancur.

“Dengan alasan inilah sehingga Pemerintah mengambil kebijakan untuk tidak memainkan kembang api di malam tahun baru. Pemerintah tidak ingin ada korban-korban berikutnya, yang menyebabkan cacat permanen bagi korban,” ungkap Prof Sukardi, Senin (29/12/2025).
Kebijakan Walikota Makassar tersebut untuk tidak boleh menggunakan petasan di malam pergantian tahun didukung sepenuhnya oleh pihak kepolisian dan yang melakukan akan ditindak tegas.
Dalam laman Kota Makassar disebutkan bahwa Kebijakan Larangan Penggunaan Petasan pada pergantian tahun tersebut diambil sebagai upaya menjaga ketertiban, keamanan, serta menunjukkan empati terhadap masyarakat yang terdampak bencana di sejumlah wilayah, khususnya di Sumatra dan Aceh.
Munatri Arifuddin, yang akrab disapa Appi, mengimbau masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun baru secara sederhana, tertib, dan tidak berlebihan.
Appi juga menegaskan, perayaan tanpa petasan, konvoi, knalpot bising, maupun kerumunan terpusat di satu lokasi menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Makassar.
Lebih lanjut, Appi menegaskan bahwa sebagai alternatif perayaan, Pemerintah Kota Makassar akan menggelar doa dan zikir bersama pada malam pergantian tahun. Kegiatan tersebut menjadi simbol solidaritas dan empati terhadap masyarakat yang terdampak bencana, sekaligus ajakan untuk mengawali tahun baru dengan refleksi dan kebersamaan.

“Pergantian tahun kita isi dengan doa bersama, agar Makassar dijauhkan dari bencana dan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah diberi kekuatan dan ketabahan,” kata Munafri.
Lebih lanjut ia menjelaskan, zikir bersama tersebut direncanakan berlangsung pada malam pergantian tahun. Setelah kegiatan doa, masyarakat diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing dan merayakan tahun baru bersama keluarga.
Ajakan yang sama juga disampaikan oleh Appi, saat pelantikan secara serentak 7.032 Ketua RT/RW terpilih pada Pemilihan Serentak Ketua RT/RW Desember 2025 yang berlangsung secara demokratis dan sukses.














