DaerahNasionalNewsOpiniSulSel

Diskusi Akhir Tahun FPMS: Gagasan Desa Jadi Pilar Soppeng Setara

×

Diskusi Akhir Tahun FPMS: Gagasan Desa Jadi Pilar Soppeng Setara

Sebarkan artikel ini

Soppeng, Potretnusantara.co.id-, Forum Pemerhati Masyarakat Soppeng (FPMS) menggelar diskusi santai bertajuk “Ngopi Akhir Tahun” di Warkop Dg Sija myu, Jalan Latenribali Depan Mapolres Soppeng, Rabu 24 Desember 2025. Mengangkat tema “Refleksi dan Proyeksi Desa Menuju Soppeng Sukses Setara 2030”, forum ini menjadi ajang bedah gagasan demi kemajuan Bumi Latemmamala.

Ketua FPMS, Muh. Tariqullah MTq, menyampaikan bahwa kegiatan yang dihadiri sekitar 100 peserta ini murni hasil partisipasi swadaya panitia dan temannya panitia. Ia menekankan kemandirian forum ini dengan tidak menggunakan anggaran dari Desa/APBDesa maupun APBD.

Adv

“Ini adalah wadah silaturahmi sekaligus ruang bagi ide-ide baru dan kritik konstruktif. Kita ingin memastikan kebijakan di tingkat desa selaras dengan visi besar Soppeng Sukses Setara 2030,” ujar Tariqullah.

Diskusi ini menghadirkan beragam perspektif dari pemangku kebijakan hingga akademisi. Beberapa poin krusial yang menjadi sorotan antara lain:

Kepatuhan Hukum: Kepala Dinas PMD Soppeng, Abdul Chair, mengingatkan pentingnya tata kelola Dana Desa yang transparan dan patuh hukum sebagai pondasi kepercayaan masyarakat.

Inovasi Desa: Kades Lompulle, A. Amri, mendorong pemerintah desa untuk berhenti bergantung pada dana stimulan dan mulai berani berinovasi menggali potensi lokal.

Evaluasi Anggaran: Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM), Andi Chandra Budiman, menyoroti kendala lapangan di mana banyak program desa mandek akibat beban anggaran yang tidak proporsional.

Kemandirian Ekonomi: Program Koperasi Desa Merah Putih mencuat sebagai inisiatif strategis yang diproyeksikan menjadi penyangga ekonomi baru bagi warga desa.

Di sisi lain, akademisi sekaligus advokat Rusdianto Sudirman memberikan catatan penting bagi Pemerintah Daerah. Ia mengingatkan agar Dinas PMD menjaga konsistensi dokumen perencanaan (RPJMDes) di tengah dinamika politik. “Prinsip kehati-hatian harus diutamakan agar pembangunan desa tetap terukur dan berkelanjutan,” tegasnya.

Diskusi yang dipandu oleh Rusliadi Darwis sebagai Moderator ini diharapkan menjadi jembatan sinergi dan kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk mengawal masa depan Soppeng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *