AdvertorialKesehatanPemerintahan

Kebijakan Wali Kota Makassar Berbuah Nyata, RSUD Daya Prioritaskan Nyawa di Atas Administrasi

×

Kebijakan Wali Kota Makassar Berbuah Nyata, RSUD Daya Prioritaskan Nyawa di Atas Administrasi

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menerapkan kebijakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kemanusiaan dan keselamatan pasien, yang kini dirasakan masyarakat melalui layanan RSUD Daya Makassar.

Rumah sakit milik Pemkot Makassar itu dinilai semakin responsif, empatik dan berpihak kepada masyarakat, terutama pasien dalam kondisi darurat. Apresiasi publik pun mengalir melalui berbagai unggahan di media sosial yang menyoroti perubahan signifikan pelayanan di RSUD Daya.

Adv

Salah satu kisah yang menyita perhatian publik datang dari Muhammad Ikram, anak yatim yang tinggal di Panti Asuhan Al-Muhaimin Makassar. Ikram sempat mengalami kondisi medis serius dan kesulitan mendapatkan perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan karena keterbatasan administrasi.

Titik balik terjadi saat Ikram dibawa ke RSUD Daya Makassar. Di rumah sakit tersebut, ia langsung mendapat penanganan medis tanpa hambatan administrasi, sebuah pengalaman yang sangat berarti bagi keluarga dan pengurus panti.

Apresiasi disampaikan Yuni, ibu pengasuh di panti asuhan tersebut. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota Makassar, Wali Kota Munafri Arifuddin, serta manajemen RSUD Daya atas pelayanan yang dinilainya cepat dan manusiawi.

“Terima kasih banyak kepada Pemerintah Kota Makassar dan pihak RSUD Daya yang sudah menolong anak kami dengan cepat dan penuh perhatian. Ikram ditangani dengan baik tanpa dipersulit,” ungkap Yuni di RSUD Daya, Sabtu (13/12/2025).

Yuni menjelaskan, Ikram mulai merasakan nyeri perut sejak beberapa pekan sebelumnya, namun tidak berani mengeluh. Kondisinya baru diketahui setelah teman-temannya di panti menyampaikan kepada pengasuh.

“Kami baru tahu sakitnya dari temannya. Mungkin dia takut menyampaikan. Itu hari tanggal 21 November 2025,” jelasnya.

Seiring waktu, kondisi Ikram memburuk. Ditemukan cairan dan gumpalan darah di bagian dada, serta dugaan gangguan kronis pada usus. Dalam kondisi kritis, Yuni dan pengurus panti berupaya mencari pertolongan ke sejumlah rumah sakit dan klinik, namun terkendala ketiadaan kartu BPJS.

“Sudah tiga kali kami bawa ke klinik, dikasih obat, tapi sakitnya tetap ada. Di klinik juga bilang tidak tertangani sakitnya,” terangnya.

Penolakan serupa dialami di beberapa rumah sakit lain. Menurut Yuni, alasan utama adalah Ikram tidak memiliki BPJS, meski kondisinya membutuhkan penanganan segera.

“Yang paling sedih, di rumah sakit pertama kami ditanya soal BPJS. Mereka bilang tidak bisa dilayani karena hanya melayani pasien BPJS,” kenangnya.

Dalam keputusasaan, Yuni mendapat saran dari kerabat untuk membawa Ikram ke RSUD Daya Makassar.

“Waktu itu tante saya bilang, kalau tidak ada BPJS ini, bawa saja ke RSUD Daya. Saya sempat ragu tapi saya beranikan diri ke sana,” tuturnya.

Setibanya di RSUD Daya pada Minggu lalu, Ikram langsung mendapatkan pelayanan medis tanpa ditanya soal kelengkapan administrasi.

“Kami langsung dilayani. Tidak ditanya BPJS atau apa. Petugas langsung ambilkan kursi roda, dicek tensinya, dan langsung ditangani,” ujarnya.

Meski sempat ditanya soal BPJS di loket, pelayanan tetap berjalan.

“Walaupun belum bawa BPJS, tetap dilayani. Mereka (tim medis) bilang, sudah ibu, yang penting ditangani dulu,” lanjut Yuni.

Pengalaman tersebut kemudian diunggah Yuni ke media sosial dan menjadi viral.

“Awalnya saya tidak sangka akan ramai. Saya posting hari Minggu, malamnya sudah banyak yang bagikan. Besoknya, Masya Allah, ramai sekali,” katanya.

Saat ini, Muhammad Ikram, siswa kelas III SMP PGRI 4 Makassar, masih menjalani perawatan intensif di RSUD Daya. Yuni berharap dukungan doa agar Ikram segera pulih.

“Kami dari pengasuh panti asuhan berharap Ikram segera pulih dan dapat kembali melanjutkan pendidikannya seperti sedia kala,” harapnya.

Pelayanan serupa juga dirasakan masyarakat lainnya. Muhammad Syarif, salah satu orang tua pasien, mengaku puas atas pelayanan cepat yang diterima anaknya saat dirawat akibat kecelakaan.

“Alhamdulillah, selama saya di sini pelayanannya cepat dan sangat baik terhadap anak kami. Anak saya langsung ditangani lebih dahulu oleh tenaga medis, sementara urusan administrasi menyusul,” ujarnya.

Ia menambahkan, anaknya yang terjatuh dari sepeda motor langsung mendapat penanganan setibanya di RSUD Daya.

“Anak saya jatuh dari motor, jadi kami langsung ke RS Daya. Pelayanannya sigap dan memuaskan,” tambahnya.

Muhammad Syarif juga menyampaikan terima kasih kepada manajemen RSUD Daya dan Pemerintah Kota Makassar.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada RS Umum Daya dan juga Pemerintah Kota Makassar atas semua fasilitas dan pelayanan yang sangat membantu kami,” tuturnya.

Diketahui, anak Muhammad Syarif bernama Muhammad Safein, siswa kelas III SMP Negeri 17 Makassar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *