Advertorial

Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Alarm, Kominfo Sulbar Perkuat Literasi Digital Pelajar

×

Kasus SMAN 72 Jakarta Jadi Alarm, Kominfo Sulbar Perkuat Literasi Digital Pelajar

Sebarkan artikel ini
Foto/Dinas Kominfo Sulbar, Plt. Kadis Kiminfo Sulbar, Ridwan Jafar

MAMUJU, POTRETNUSANTARA.co.id – Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfo) Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Ridwan Djafar, menekankan pentingnya penguatan literasi digital di lingkungan pendidikan. Hal ini disampaikan Ridwan menyusul peristiwa yang melibatkan pelajar di SMAN 72 Jakarta yang sempat menjadi perhatian nasional.

Ridwan menilai insiden tersebut menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih serius memperhatikan perilaku digital bagi remaja.

Ia menyambut baik usulan Polri terkait pembatasan serta pengawasan pemanfaatan media sosial bagi anak di bawah umur, termasuk pelibatan orangtua, guru, dan masyarakat dalam menjaga keamanan anak di ruang digital.

“Kasus SMAN 72 menjadi cermin bahwa perubahan perilaku digital pada remaja membutuhkan pendekatan komprehensif. Penting dilakukan edukasi berkelanjutan, baik dari pemerintah maupun lingkungan sosial anak,” ujarnya.

Ridwan menambahkan bahwa perlindungan anak di dunia digital tidak cukup hanya dengan pembatasan akses. Pemahaman mengenai risiko, etika, serta cara menggunakan internet secara aman juga harus diperkuat.

“Kami di Kominfo Sulbar memandang kejadian ini sebagai alarm bersama. Perlindungan anak di ruang digital bukan hanya soal membatasi akses, tetapi memastikan mereka memahami risiko, etika, dan cara menggunakan internet secara aman,” tegasnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kominfo Sulbar terus mendorong Program Sekolah Internet melalui Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Program ini menyasar berbagai segmen masyarakat dengan materi tentang literasi digital, keamanan data, etika bermedia sosial, hingga pencegahan hoaks. Ke depan, program tersebut akan diperluas secara khusus ke lingkungan sekolah.

“Kami sedang menyusun skema untuk masuk lebih intensif ke sekolah-sekolah. Nantinya, edukasi literasi digital dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak, termasuk Dinas Pendidikan, guru, dan orangtua,” jelas Ridwan.

Dn/Rls

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *