Partai PolitikPolitik

Hasrullah Pengamat Politik Sebut Munafri Arifuddin Angin Segar Regenerasi Golkar Sulsel

×

Hasrullah Pengamat Politik Sebut Munafri Arifuddin Angin Segar Regenerasi Golkar Sulsel

Sebarkan artikel ini

Makassar, Potretnusantara.co.id – Pengamat komunikasi politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Hasrullah, menilai calon Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan periode 2025–2030, Munafri Arifuddin (Appi), sebagai figur generasi baru yang memiliki semangat juang tinggi dan konsistensi dalam dunia politik.

Menurutnya, kehadiran mantan CEO PSM Makassar itu memberi harapan baru bagi proses regenerasi di tubuh Partai Golkar.

Adv

“Appi ini bukan bintang baru, tapi dia punya reputasi. Artinya, dia sudah tiga kali bertarung di Pilkada Makassar dan akhirnya bisa menang. Itu menunjukkan dia petarung, punya peluang,” ujar Dr. Hasrullah saat dihubungi melalui telepon WhatsApp, Sabtu (1/11/2025).

Hasrullah menilai, pengalaman Munafri dalam dunia politik dan manajerial menjadi modal penting untuk memperkuat struktur partai hingga ke tingkat akar rumput.

“Kalau mau mencari generasi baru di Golkar, ada Appi. Dia sudah membuktikan diri sebagai petarung,” tuturnya.

Ia menambahkan, keteguhan dan konsistensi Munafri dalam menghadapi dinamika politik menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin yang mampu membawa semangat baru bagi Partai Golkar Sulsel.

Lebih lanjut, Hasrullah mengingatkan agar Partai Golkar Sulsel melakukan evaluasi menyeluruh menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) mendatang. Ia berharap partai berlambang pohon beringin itu dapat melahirkan pemimpin yang berorientasi pada kemajuan partai, bukan kepentingan pribadi.

“Kita harapkan tidak terjadi yang lalu lagi. Artinya, yang dipilih di Golkar adalah tokoh yang bisa bekerja dan memahami partai politik, serta lebih mementingkan kepentingan Golkar daripada kepentingan pribadi,” ujarnya.

Menurutnya, tren penurunan perolehan suara Partai Golkar dalam beberapa kontestasi politik terakhir menjadi sinyal perlunya perbaikan internal.

“Golkar yang dulu selalu leading di setiap pesta demokrasi kini justru turun ke posisi kedua. Begitu juga di daerah, kekuatan politiknya berkurang. Ini menunjukkan ada yang salah dan harus segera dibenahi,” tegas Hasrullah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *